SETIAP 9 Agustus diperingati sebagai Hari Masyarakat Adat Internasional. Hari Masyarakat Adat Internasional adalah peringatan tahunan yang ditujukan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya perlindungan hak-hak masyarakat adat di seluruh dunia. Selain itu, penetapan Hari Masyarakat Adat Internasional ini sebagai bentuk dukungan kepada masyarakat adat yang bagian dari masyarakat yang memiliki tradisi dan berperan aktif dalam menjaga lingkungan dengan kepercayaannya masing-masing.
Tanggal 9 Agustus menandakan rapat pertama Kelompok Kerja Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang Populasi Adat dari Sub-Komisi untuk Promosi dan Perlindungan Hak Asasi Manusia pada 1982. Sidang Majelis Umum PBB pada Desember 1994 kemudian menetapkan tanggal 9 Agustus sebagai Hari Masyarakat Adat Internasional.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada hari itu pula, temuan dalam kelompok kerja ini memaparkan hasil temuan mereka dihadapan PBB dan mulai mengadopsi resolusi 49.214: "International Decade of the World's Indigenous People". Pengadopsian resolusi ini menjadi salah satu solusi yang digunakan untuk menyelesaikan persoalan komunitas masyarakat adat terancam punah akibat modernitas dan kerusakan lingkungan. Resolusi ini juga dibentuk sebagai langkah untuk mempertahankan dan meningkatkan perekonomian, sosial, dan budaya dalam masyarakat adat tanpa melanggar kedaulatan mereka sebagai komunitas yang sah dan berdaulat.
Resolusi ini melahirkan 21 poin penting yang menjelaskan pentingnya keberadaan masyarakat adat di muka bumi. Bukan hanya itu, rekomendasi-rekomendasi kebijakan untuk menyelesaikan persoalan sosial dan sejarah masyarakat adat juga dicantumkan dalam dokumen terebut.
Pengesahan hari tersebut awalnya dilakukan per dekade. Pada dekade awal, periode 1995-2004, digunakan sebagai deklarasi Internasional Pertama Masyarakat Adat Dunia yang ditujukan untuk memperkuat kerja sama internasional dan meningkatkan kesadaran akan isu-isu adat. Kemudian, periode 2005-2015 fokus pada implementasi hak-hak masyarakat adat secara global.
Selanjutnya perayaan Hari Masyarakat Adat Internasional dilanjutkan dengan mengusung tema yang berbeda setiap tahunnya, menyesuaikan problem yang dihadapi oleh masyarakat adat dan resolusi yang mampu diberikan. Perayaan ini akan digelar dalam bentuk banyak acara, mulai dari forum pendidikan, pertunjukan seni/budaya, pameran, webinar, dan kampanye sosial yang mempromosikan hak atas tanah, bahasa, perawatan kesehatan, dan keadilan lingkungan.
Dilansir dari Amnesty Canada, perayaan Hari Masyarakat Adat Internasional memiliki tiga tujuan, yakni:
- Merayakan kontribusi masyarakat adat terhadap budaya, pengetahuan, bahasa, dan pengelolaan lingkungan;
- Meningkatkan kesadaran tentang tantangan yang dihadapi masyarakat adat, seperti perampasan, marginalisasi, ancaman iklim, dan pelanggaran hak asasi manusia;
- Mempromosikan tindakan terhadap komitmen global terhadap hak asasi manusia, rekonsiliasi, dan pembangunan berkelanjutan yang memusatkan penentuan nasib sendiri masyarakat adat.
Tujuan dari pelaksanaan ini penting untuk tetap dilakukan, pasalnya masyarakat ada menjadi komunitas paling rentan terhadap perampasan lahan, penindasan budaya, marginalisasi, dan kesenjangan kesehatan. Padahal, masyarakat adat menajdi komunitas paling penting dalam membentuk pengetahuan dan menjaga persoalan degradasi lingkungan.