Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menegaskan tidak akan menyerahkan satu inci pun wilayah negaranya kepada Rusia.
Pernyataan itu disampaikan usai Presiden AS Donald Trump menyinggung isi pembahasan dari rencana pertemuannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk membahas penyelesaian perang di Ukraina. Trump mengatakan kemungkinan pertukaran wilayah antara kedua pihak untuk menyelesaikan konflik.
"Rakyat Ukraina tidak akan memberikan tanah mereka kepada penjajah," kata Zelensky, dikutip AFP, Minggu (10/8).
Zelensky menegaskan, setiap keputusan terkait perang Rusia-Ukraina yang diambil tanpa melibatkan Kiev adalah keputusan yang bertentangan dengan semangat perdamaian.
"Setiap keputusan yang merugikan kami, keputusan apa pun tanpa Ukraina, juga merupakan keputusan yang merugikan perdamaian," ujarnya.
Sejumlah pemimpin Eropa pun mengeluarkan pernyataan bersama (joint statement) bahwa penyelesaian konflik kedua negara bekas Uni Soviet itu harus mengutamakan diplomasi aktif.
"Hanya pendekatan yang menggabungkan diplomasi aktif, dukungan untuk Ukraina, dan tekanan pada Federasi Rusia untuk mengakhiri perang ilegal mereka yang dapat berhasil," bunyi pernyataan tersebut.
Mereka menyambut baik upaya diplomatik Trump, namun menegaskan resolusi damai harus melindungi kepentingan vital Ukraina dan Eropa, serta tidak boleh diambil tanpa melibatkan Ukraina.
"Jalan menuju perdamaian di Ukraina tidak dapat diputuskan tanpa Ukraina," demikian pernyataan yang ditandatangani para pemimpin Prancis, Jerman, Italia, Polandia, Inggris, Finlandia, serta Ketua Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen.
Trump dan Putin Dijadwalkan Bertemu Pekan Depan
Sebelumnya, Trump dijadwalkan bertemu Putin di Alaska, AS, pada Jumat (15/8) pekan depan. Dalam keterangannya, ia menyebut semua pihak yang bertikai, termasuk Zelensky, hampir mencapai kesepakatan gencatan senjata demi menghentikan perang.
Trump mengatakan kesepakatan itu mencakup rencana pertukaran wilayah antara Ukraina dan Rusia.
"Akan ada pertukaran teritori untuk kebaikan kedua belah pihak," ucap Trump seperti dikutip Reuters.