Jumlah kematian akibat kelaparan di Gaza kembali bertambah. Sebanyak 11 orang dilaporkan meninggal dunia akibat kelaparan, sehingga totalnya kini mencapai ratusan orang.
Dikutip dari BBC, Minggu (10/8), jumlah kematian akibat malnutrisi kini mencapai 212 orang. 98 di antaranya adalah anak-anak.
Sementara dalam 24 jam terakhir, 38 orang tewas dan 491 lainnya terluka akibat serangan militer Israel.
Jumlah kematian akibat kelaparan semakin disoroti di tengah rencana Israel menguasai seluruh wilayah Gaza. Laporan media Israel, Channel 13, pemerintah berencana memanggil puluhan ribu pasukan cadangan tambahan untuk merebut Kota Gaza.
Rencana Menguasai Gaza Diprotes Warga Israel
Meski demikian, rencana Israel memicu gelombang protes termasuk dari dalam negeri. Penentang rencana ini khususnya berasal dari keluarga korban sandera yang masih ditahan Hamas di Gaza.
Puluhan ribu orang dilaporkan turun ke jalan di Tel Aviv, Sabtu (9/8), memprotes kebijakan yang mereka nilai akan mengorbankan nyawa para sandera yang masih ditahan.
Meski demikian, Netanyahu tetap bersikeras dengan rencananya itu. Namun, Netanyahu mengaku kehadiran negaranya di Gaza nanti bukan sebagai pemerintah.
Rencana menguasai Gaza sepenuhnya diumumkan Netanyahu pada Jumat (8/8) setelah mendapat persetujuan parlemen Israel.
"IDF (militer Israel) akan bersiap untuk mengambil kendali Gaza City sembari menyediakan bantuan kemanusiaan bagi populasi sipil di luar zona pertempuran," ujar Netanyahu.
Hamas pun mengecam rencana Netanyahu, menuduhnya mengorbankan para tawanan demi kepentingan pribadi.
"Rencana Netanyahu untuk meningkatkan agresi menegaskan tanpa keraguan sedikit pun keinginannya untuk menyingkirkan para tawanan dan mengorbankan mereka demi kepentingan pribadi dan agenda ideologis ekstremisnya," kata Hamas dalam sebuah pernyataan, dikutip AFP.