REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) terus menjangkau institusi pendidikan dengan tujuan memperkuat kewaspadaan dan ketahanan generasi muda dari risiko keterpaparan ideologi kekerasan yang berujung pada terorisme.
Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT Mayor Jenderal TNI Sudaryanto mengingatkan pentingnya generasi muda sekaligus generasi intelektual memiliki kewaspadaan, mengingat ancaman ideologi kekerasan yang berpotensi menghancurkan bangsa.
"Saya kembali mengingatkan kepada adik-adik sekalian bahwa bahaya itu ada," ujar Mayjen TNI Sudaryanto saat memberikan pembekalan di Institut Teknologi Bandung (ITB), Jawa Barat, Senin (25/8), seperti dikutip dari keterangan tertulis yang dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.
Dia turut mengingatkan para mahasiswa merupakan generasi intelektual bangsa di masa depan, di mana berbagai kegiatan ideologi kekerasan akan menghancurkan seluruh pihak, sehingga semua harus waspada.
Selain itu, Sudaryanto menyampaikan meskipun saat ini Indonesia masih mempertahankan kondisi nol serangan teroris atau zero terrorist attack dalam hampir 2 tahun terakhir, bukan berarti ancaman dan potensi terhenti.
"Itu hanya di atas permukaan, di bawah permukaan sebetulnya kegiatan itu masih ada," ucap dia.
Untuk itu, dirinya mengapresiasi dan berterima kasih kepada ITB yang sudah melibatkan BNPT dalam proses pembekalan mahasiswa baru.
Kegiatan Pembekalan Mahasiswa Baru ITB merupakan salah satu perwujudan BNPT dalam menjangkau institusi pendidikan.
Adapun pembekalan bahaya ideologi kekerasan masuk ke dalam rangkaian acara Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) ITB.
Berlangsung di hadapan 7.671 peserta PKKMB, kegiatan tersebut diharapkan dapat membentuk kewaspadaan dan ketahanan mahasiswa ITB serta menjadi suara perdamaian di lingkungan kampus.
Sebelumnya, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) bersama BNPT sepakat memperkuat sinergi untuk mencegah penyebaran ekstremisme berbasis kekerasan dan penguatan literasi ideologi kebangsaan di lingkungan perguruan tinggi.
Hal ini disampaikan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Brian Yuliarto saat menerima audiensi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Eddy Hartono, di Kantor Kemdiktisaintek RI, Jakarta, Selasa (6/5).
Penerimaan mahasiswa baru adalah momentum tepat untuk menginformasikan bahwa kehidupan kampus berbeda dari dunia sekolah. Banyak mahasiswa baru yang merasa bebas dan ingin mencoba hal baru. Ini menjadi titik strategis untuk membangun ketahanan ideologi," kata Menteri Brian melalui keterangan di Jakarta, Rabu (7/5).
Mendiktisaintek menambahkan bahwa upaya penguatan literasi ideologi kebangsaan akan dilakukan melalui kurikulum, pelatihan dosen, dan pemanfaatan fasilitas seperti perpustakaan kampus.
sumber : Antara