Lampung Geh, Bandar Lampung - Kompol Faria Arista S.I.Kom, S.I.K., M.H, perwira menengah Polri asal Lampung yang saat ini menjabat sebagai Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polresta Bandar Lampung.
Ia merupakan lulusan Akademik Kepolisian (Akpol) tahun 2010 yang telah mencatatkan rekam jejak panjang di bidang reserse kriminal, baik di luar daerah maupun di kampung halamannya sendiri.
Lahir di Bandar Lampung pada 29 Maret 1986, Faria merupakan anak ketiga dari empat bersaudara dari pasangan Hasanul Basri dan Laila Nurbaya. Ia menikah dengan dr Wela Jayanti pada tahun 2015.
Faria mengawali pendidikan dari TK-SD Al-Azhar, SMP Al-Kausar dan SMA Negeri 9 Bandar Lampung. Ia kemudian melanjutkan kuliah di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Lampung (Unila) jurusan Ilmu Komunikasi sebelum akhirnya diterima di Akpol jalur sarjana setelah dua kali mencoba.
"Dulu sempat daftar Akpol setelah lulus SMA tapi gagal, tahun berikutnya nilai rata-ratanya (Ujian Akhir Nasional) nggak masuk, akhirnya lanjut kuliah. Kebetulan pas lulus kuliah ada bukaan (Akpol Sarjana) jadi daftar lagi, alhamdulillah lolos," katanya.
Setelah lulus, karier Faria dimulai di Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) sebagai perwira pertama. Ia menjabat sebagai Kanit SPKT Polres Timor Tengah Utara tahun 2011. Lalu menjabat KBO Reskrim tahun 2011-2012.
Kemudian, Faria menjabat Kapolsek Miomaffo Barat tahun 2013–2014 yang berbatasan langsung dengan Distrik Oecussi, Timor Leste. Pada 2014-2016, ia menjabat sebagai Kasatreskrim Polres Timor Tengah Selatan.
Selepas pendidikan lanjutan di STIK (2016–2017), Faria ditempatkan kembali di Kampung halaman, Lampung. Dimulai dengan menjabat sebagai Kasatreskrim Polres Lampung Barat tahun 2018-2019.
Pada tahun 2019-2021 Faria kembali mendapatkan kepercayaan menjabat sebagai Kasatreskrim Polres Lampung Timur, tahun 2021-2022 menjadi Kapolsek Tanjung Bintang.
Setelah itu, Faria ditempatkan di Mapolda Lampung dan menjabat sebagai Kanit 1 Subdit Indagsi Ditreskrimsus tahun 2022-2025, dan kini menjabat sebagai Kasatreskrim Polresta Bandar Lampung.
Selama menjalani kariernya, Faria berhasil mengungkap sejumlah kasus besar mulai dari kasus pembunuhan hingga pencurian kendaraan bermotor (Curanmor), diantaranya:
1. Perampokan sales BW (2018) di Lampung Barat dengan kerugian hampir Rp1 miliar. Pelaku ditangkap di perbatasan Bengkulu dan uang berhasil diamankan utuh.
2. Pembunuhan bidan janda (2019) yang jasadnya dibuang ke jurang dan mobilnya ditemukan di Krui. Pelaku merupakan ponakan korban dan pacarnya karena motif utang piutang.
3. Pembunuhan pelatih sepak bola (2020) di Lampung Timur, jasad ditemukan membusuk di dalam sumur. Pelaku adalah rekan korban yang melarikan diri ke Riau.
4. Kasus open BO (2022) di Tanjung Bintang yang berujung kematian seorang pria akibat pendarahan hebat usai pertemuan dengan perempuan melalui aplikasi kencan.