
Wakil Menteri Agama, Romo Muhammad Syafi’i, melobi agar Indonesia bisa memanfaatkan Bandara Internasional Taif sebagai opsi tambahan bagi keberangkatan dan kepulangan jemaah haji Indonesia.
Sejauh ini, jemaah Indonesia saat ke Makkah di musim haji berangkat dan pulang melalui Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah dan Bandara Internasional King Abdul Aziz di Jeddah.
Syafi’i sudah bertemu dengan otoritas Bandara Internasional Taif untuk membicarakan keinginan tersebut. Tambahan bandara bisa berdampak ke masa tinggal hingga biaya yang dibayarkan jemaah haji.

“Diharapkan, dengan penambahan bandara ini, masa tinggal jemaah selama penyelenggaraan haji dapat dipersingkat dari 42 hari menjadi sekitar 30-35 hari,” tulis Syafi’i melalui akun Instagram @romo.syafii, dikutip pada Rabu (11/6).
“Pemangkasan waktu tersebut berpotensi menurunkan biaya penyelenggaraan ibadah haji secara keseluruhan,” tambahnya.
Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) 2025 hasil kesepakatan bersama pemerintah dan DPR semula Rp 93,4 juta, menjadi senilai Rp 89,4 juta.
Dalam pertemuan dengan otoritas Bandara Taif, Syafi’i ditemani oleh Menteri Perhubungan Dudi Purwagandhi, Utusan Khusus Presiden Muhadjir Effendy, Kepala Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Fadlul Imansyah, Konjen RI Yusron Ambary, dan Rektor IPB Arif Satria.

Bandara Taif 70 Km dari Makkah
Sementara itu, Menhub mengatakan penggunaan bandara Taif menjadi salah satu upaya pemerintah mendistribusikan arus kedatangan dan memberikan alternatif jalur yang lebih efisien menuju Makkah. Diharapkan pula akan memberikan kenyamanan lebih kepada para jemaah.
“Bandara Taif akan menjadi alternatif bandara haji/umrah selain Jeddah dan Madinah untuk mengurangi kepadatan. Apalagi, jarak dari Bandara Taif ke Makkah tidak terlalu jauh, hanya 70 km,” kata Menhub Dudy dalam keterangan tertulis, Senin (9/6).
Menhub Dudy mengatakan untuk kali pertama pada musim haji tahun ini, Bandara Taif sudah digunakan jemaah haji khusus asal Indonesia. Sebanyak 44 jemaah haji khusus Indonesia tiba di Bandara Internasional Taif pada Rabu (28/5).
"Kedatangan di Bandara Taif ini menjadi catatan penting dalam upaya diversifikasi jalur masuk jemaah haji ke Arab Saudi," ujar Dudy.