REPUBLIKA.CO.ID, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) meminta PT Kereta Api Indonesia (KAI) senantiasa konsisten menerapkan kawasan tanpa rokok demi melindungi konsumen di tengah adanya usulan mengenai penyediaan gerbong untuk kafe dan merokok. Usulan dari anggota DPR soal penyediaan gerbong khusus merokok viral di media sosial.
"YLKI meminta KAI mengabaikan usulan tersebut dan tetap berpegang teguh pada regulasi yang exsisting perihal kawasan tanpa rokok," kata Sekretaris Eksekutif YLKI Rio Priambodo dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis (21/8/2025).
Lebih lanjut, Rio menyampaikan penyediaan gerbong untuk merokok itu melanggar sejumlah regulasi di Indonesia, antara lain Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan. Diketahui, Pasal 151 UU Kesehatan mengatur bahwa kawasan tanpa rokok terdiri atas fasilitas pelayanan kesehatan, tempat belajar mengajar, tempat anak bermain, tempat ibadah, tempat kerja, tempat umum, dan angkutan umum.
Dalam hal ini, kata dia, kereta api merupakan angkutan umum sehingga penyediaan gerbong khusus merokok tidak sesuai dengan ketentuan di UU Kesehatan itu. Berikutnya Rio mengatakan YLKI menilai penyediaan gerbong khusus merokok dapat menurunkan tingkat pelayanan KAI yang sudah baik saat ini.
"Pelayanan sudah baik, apalagi di KAI ada kebijakan kalau penumpang kedapatan merokok akan diturunkan di stasiun terdekat," katanya.
Selanjutnya, menurut Rio, angkutan umum sebagai kawasan tanpa rokok telah mempertimbangkan aspek khususnya perlindungan konsumen terkait dengan keamanan, kenyamanan dan keselamatan. Dengan demikian ia berpandangan bahwa usulan penyediaan gerbong khusus merokok tidak memperkuat perlindungan konsumen, tapi justru menurunkan pelindungan konsumen.
Sebelumnya anggota Komisi VI DPR RI Nasim Khan dalam rapat bersama PT KAI pada Rabu (20/8/2025) mengusulkan PT KAI menyediakan gerbang untuk kafe dan merokok. Ia menilai langkah itu dapat meningkatkan kenyamanan bagi penumpang dan menambah pemasukan PT KAI.
"Ada lah sisakan satu gerbong untuk kafe, untuk ngopi, paling tidak untuk smoking area karena banyak kereta ini tidak ada smoking area. Paling tidak dalam kereta ini ada satu gerbong. Saya yakin itu bermanfaat dan menguntungkan buat kereta api," katanya.
sumber : Antara