Presiden China Xi Jinping mengikuti perayaan 60 tahun berdirinya Daerah Otonomi Tibet. Ini merupakan kunjungan kedua Xi ke Tibet selama memimpin China.
Potret raksasa Xi dipajang di dekat kerumunan masyarakat yang berjumlah 200 ribu orang. Ada personel militer, siswa sekolah, dan masyarakat sipil yang sebagian besar mengenakan pakaian tradisional Tibet.
Dikutip dari AFP, Kamis (21/8), Xi menyerukan persatuan etnis dan kerukunan agama di Tibet.
"Untuk memerintah, menstabilkan dan membangun Tibet, kami harus menjaga stabilitas politik, stabilitas sosial, persatuan etnis, dan kerukunan beragama," kata Xi sebagaimana dilaporkan media pemerintah CCTV.
Tak hanya itu, Xi juga meminta agar Buddha Tibet supaya beradaptasi dengan masyarakat sosialis China.
"Membimbing Buddha Tibet untuk beradaptasi dengan masyarakat sosialis sesuai dengan sinofikasi agama yang sistematis," kata Xi lagi.
Sinofikasi atau sinoisasi adalah salah satu kebijakan pemerintahan Xi untuk menyelaraskan agama atau kebudayaan lokal selaras dengan budaya dan masyarakat China secara keseluruhan.
Sebagaimana diketahui, Tibet ditetapkan sebagai daerah otonomi pada 1965, 6 tahun setelah Dalai Lama ke-14 melarikan diri ke pengasingan diri di India usai aksi protes menentang pemerintahan Partai Komunis China gagal.
Tibet juga menjadi salah satu wilayah yang sangat diperhatikan China, khususnya di tengah isu penerus Dalai Lama yang kini berusia 90 tahun.
Pada Juli lalu, Dalai Lama mengatakan reinkarnasinya akan dipilih secara eksklusif oleh pihaknya. Namun, pemerintah China menegaskan bahwa Dalai Lama berikutnya harus mendapat persetujuan Beijing.
Dalam kunjungan ke Tibet, Xi sama sekali tidak menyinggung soal Dalai Lama.