Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta tengah menguji coba penggunaan teknologi Artificial Intelligence (AI) untuk menghitung jumlah penumpang di layanan Transjabodetabek. Sistem ini bertujuan memantau kepadatan penumpang dalam bus secara real time.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo menjelaskan, model ini berfungsi seperti survei jumlah penumpang, namun dilakukan secara otomatis menggunakan AI.
“Jadi itu adalah model counting jumlah penumpang. Jadi semacam survey on bus, tapi sekarang menggunakan Artificial Intelligence,” ujarnya di Balai Kota, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (21/8).
Sistem ini memanfaatkan kamera yang sudah terpasang di dalam bus, dengan tambahan perangkat pemrosesan tertentu untuk mengkalkulasi jumlah penumpang.
“Kamera, iya. Kamera di dalam bus kan semuanya sudah ada. Tinggal ditambahkan sistemnya untuk kemudian dikalkulasi terkait dengan penumpang,” jelas Syafrin.
Menurutnya, tujuan utama dari penerapan AI ini adalah untuk mengetahui kepadatan penumpang secara lebih akurat.
“Tujuannya adalah, pertama melihat kepadatan penumpang di dalam bus,” katanya.
Saat ini, uji coba baru dilakukan di rute Bekasi. Jika terbukti efektif, model ini akan diperluas ke seluruh layanan Transjabodetabek.
“Itu hanya untuk uji coba. Jadi semacam proof of concept terkait dengan ini. Jika kemudian ini efektif untuk kita gunakan sebagai model perhitungan secara keseluruhan, maka itu akan di copy paste ke seluruh layanan TransJakarta,” ujar Syafrin.
Pemilihan rute Bekasi, kata Syafrin, karena pola pergerakannya lebih representatif untuk pengujian dibandingkan rute Bogor yang lebih jauh.
“Yang di Bekasi itu pertama dari sisi pola pergerakannya, dia lebih cenderung dekat dibandingkan Bogor. Bogor kan sekitar 100-an kilometer. Karena ini sifatnya adalah proof of concept, sehingga yang dipilih memenuhi karakteristik pola pergerakan urban dan super urban,” tutupnya.