Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan para tunawisma harus “segera pindah” dari Washington DC. (ilustrasi)
REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan para tunawisma harus “segera pindah” dari Washington DC. Trump berjanji memberantas kejahatan di ibu kota, namun Wali Kota Muriel Bowser menolak pernyataan Gedung Putih yang menyamakan kota tersebut dengan Baghdad.
“Kami akan memberi Anda tempat tinggal, tetapi jauh dari Ibu Kota,” tulis Trump di media sosialnya, Truth Social, Ahad (10/8/2025), dilansir dari laman BBC News. Presiden dari Partai Republik itu juga menunda konferensi pers yang sedianya digelar Senin (11/8/2025) untuk memaparkan rencananya menjadikan Washington DC “lebih aman dan lebih indah daripada sebelumnya”.
Bowser, dari Partai Demokrat, membantah klaim adanya lonjakan kejahatan. “Memang benar kita mengalami lonjakan kejahatan yang mengerikan pada 2023, tetapi ini bukan tahun 2023. Dalam dua tahun terakhir, angka kejahatan kekerasan di kota ini turun ke level terendah dalam 30 tahun,” katanya kepada MSNBC. Ia mengkritik Wakil Kepala Staf Gedung Putih Stephen Miller yang menyebut Washington DC “lebih kejam daripada Baghdad”, menyebut perbandingan itu hiperbolik dan keliru.
Trump bulan lalu menandatangani perintah yang memudahkan penangkapan tunawisma. Jumat (8/8/2025) lalu, ia memerintahkan aparat federal termasuk Polisi Taman AS, Badan Penegakan Narkoba (DEA), FBI, dan Dinas Marsekal AS, untuk berpatroli di jalanan Washington DC. Hingga Sabtu (9/8/2025) malam, menurut Gedung Putih, sekitar 450 petugas federal telah dikerahkan.
Langkah tersebut diambil setelah seorang mantan pegawai Departemen Efisiensi Pemerintah (Doge) berusia 19 tahun diserang dalam dugaan percobaan perampasan mobil. Trump menanggapi dengan mengunggah foto korban yang berlumuran darah di media sosial.