
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad), Brigjen Wahyu Yudhayana menjelaskan, 24 ribu tamtama yang akan direkrut untuk mendukung ketahanan pangan dan pembangunan daerah akan disebar di Kabupaten/Kota yang belum memiliki satuan setingkat batalyon.
“(Mereka disebar ke Kabupaten/Kota) Yang tidak ada satuan-satuan setingkat batalyon untuk membantu dukung pelaksanaan program pembangunan nasional, pencapaian swasembada pangan, peningkatan kesejahteraan masyarakat, mendukung tugas-tugas di satuan kewilayahan gitu, mengantisipasi bencana alam,” ujar dia saat dihubungi, Kamis (12/6).
Katanya, para prajurit ini akan diberikan bekal ilmu pertanian, peternakan, perikanan, dan kesehatan. Tapi, juga tetap diberikan ilmu militer.
“Itu basic-nya tetap itu, tapi di luar itu, di luar pelaksanaan tugas, di luar kemampuan di bidang militer, personel-personel tersebut juga dibekali kemampuan-kemampuan yang berkaitan dengan bidang-bidang yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat,” ucapnya.
“Tadi ada bidang pertanian, peternakan, kesehatan, seperti itu,” tambahnya.
Sementara, terkait ketersediaan anggaran, Wahyu menyebut itu merupakan kewenangan Kementerian Keuangan. Dia tak mau bicara lebih jauh.

Sebelumnya, terkait rekrutmen ini, Wahyu menjelaskan TNI AD memiliki dua fungsi utama, yakni pertempuran dan teritorial. Rekrutmen tamtama ini, kata Wahyu, merupakan bagian dari pelaksanaan fungsi teritorial, yang juga merupakan bagian dari jati diri TNI sebagai tentara rakyat.
“Dalam fungsi utama teritorial itu, kita melaksanakan kegiatan sebagai bagian dari masyarakat. Kita berasal dari rakyat, sehingga menyatu, membina, dan menyiapkan rakyat, agar sewaktu-waktu dibutuhkan siap untuk melaksanakan upaya pertahanan negara,” jelasnya.
Ia juga menekankan penyiapan rakyat tidak hanya dilakukan melalui pelatihan perang, tapi juga melalui peningkatan kesejahteraan, kesehatan, dan pendidikan, yang merupakan bagian dari fungsi teritorial dan tugas Operasi Militer Selain Perang (OMSP).
“Kalau pemerintah memiliki program-program yang mencoba meningkatkan kesejahteraan masyarakat, menjamin pangan, memberikan pendidikan yang baik, tentu kita harus mendukung. Karena itu juga amanah tugas TNI dalam OMSP,” imbuhnya.

Wahyu menyatakan, meskipun tengah memperkuat pasukan teritorial, TNI AD tetap menjalankan fungsi pertempuran secara paralel. Penguatan alutsista dan pelatihan personel tetap berjalan.
“Kita terus menyiapkan, terus meningkatkan kemampuan personel dan alutsista kita melalui program-program, latihan, peremajaan. Ini terus berjalan bersamaan dengan fungsi teritorial,” ujarnya.
Pelaksanaan rekrutmen pun masih terus berjalan. TNI AD sedang melakukan survei untuk menentukan lokasi pembentukan satuan, yang diprioritaskan di kabupaten/kota yang belum memiliki satuan setingkat batalyon.