Gibran Hufaizah punya cita-cita yang luhur, saat mengembangkan perusahaan eFishery. Ia punya mimpi, bahwa aquakultur adalah masa depan ketahanan pangan.
Dilansir Bloomberg, Gibran yang saat itu berkuliah di Institut Teknologi Bandung terkesima dengan penjelasan dosennya soal budidaya Ikan Lele.
Mengaplikasikan ilmu dari dosennya, ia segera menyewa sebuah kolam lele. Tiga tahun kemudian, pria yang lahir dari kawasan kumuh Jakarta Timur ini telah memiliki 76 kolam lele.
Dari pengalamannya beternak lele, ia mencatat sejumlah masalah dan tantangan. Antara lain kecilnya margin keuntungan akibat biaya pakan dan harga lele yang murah.
Ia menemui soal lain perihal pakan. Terkadang, para peternak lele ini kurang bisa menakar kebutuhan pakan lele.
Kadang, lele-lele itu kekurangan pakan hingga kelebihan pakan. Kelebihan pakan akan mencemari air dan membuat lele terkena penyakit, melemah, lalu mati.
Keberuntungan lain ia dapatkan. Seorang kawannya, yang punya latar belakang teknologi membuat sebuah prototype pemberian pakan otomatis.
Terobosan ini mengurangi tantangan kelebihan-kekurangan pakan ikan. Dari dasar ini, ia mendirikan eFishery.
eFishery juga menjadi platform marketplace untuk jual beli ikan dan udang. Pertemuan antara para peternak-peternak dan pembeli.
Gibran juga piawai dan menarik hati sejumlah institusi untuk memberi dukungan biaya bagi para peternak ini.
Dari bantuan finansial itu, Gibran dan kawannya membuat eFishery berhasil mengumpulkan masing-masing uang sebesar U$D 100 juta.
Saat diwawancarai Bloomberg pada 2023, perusahaan agritech-nya telah mencapai nilai U$D 1,4 miliar. Di balik dana besar itu, berjajar para invest0r raksasa sebut saja Kumpulan Wang Persaraan dari Malaysia, lalu ResponsAbilityInvestments AG, 500 Global, hingga sejumlah bank besar seperti Northstar Group, Temasek Holdings Pte, dan Softbank Group Corp.
eFishery juga telah melayani 70.000 peternak ikan dan udang di seluruh Indonesia. Gibran menyebut, dana besar ini akan ia gunakan untuk mengembangkan perusahaannya di Indonesia bahkan India, sebelum melakukan penawaran umum di Indonesia atau AS dalam 2 tahun mendatang.
"Kami ingin jadi pemimpin global, paling tidak 5 tahun ke depan, dan mencapai IPO," ucap Gibran.
"Ya, paling lambat terjadi di awal 2025," ucapnya kepada Bloomberg.
Cita-cita Gibran hanya isapan jempol belaka. Pada akhir tahun 2024, seorang sumber internal kumparan dari eFishery menyebut bahwa perusahaan mereka sudah berhenti berfungsi.