REPUBLIKA.CO.ID, SANUR — Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengapresiasi capaian membanggakan dua hotel di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan Sanur, Bali, yakni The Meru Sanur dan Bali Beach Hotel – The Heritage Collection. Kedua hotel tersebut meraih penghargaan internasional dalam Savour BlackBookAsia Unadulterated List 2025.
The Meru Sanur masuk Hall of Fame: The 100 Best Hotels in the World sekaligus dinobatkan sebagai Bali’s Best Hotels & Resorts. Sementara itu, Bali Beach Hotel – The Heritage Collection juga meraih predikat Bali’s Best Hotels & Resorts.
KEK Kesehatan Sanur diresmikan Presiden Prabowo Subianto pada Juni 2025 dan digagas oleh Menteri BUMN Erick Thohir sejak 2021, di tengah pandemi Covid-19.
Kawasan ini dirancang sebagai destinasi health & wellness tourism kelas dunia, mengintegrasikan layanan medis berstandar internasional dengan pariwisata alam khas pantai Sanur.
Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan, prestasi tersebut menjadi bukti keberhasilan transformasi dan sinergi BUMN di sektor pariwisata dan kesehatan.
“Penghargaan yang diraih The Meru Sanur dan Bali Beach Hotel membuktikan bahwa KEK Kesehatan Sanur tidak hanya menjadi simbol inovasi layanan kesehatan, tetapi juga destinasi pariwisata kelas dunia. Ini buah kerja keras dan kolaborasi BUMN dalam membangun ekosistem yang memberi nilai tambah bagi masyarakat dan perekonomian,” ujar Erick Thohir.
Erick Thohir saat peresmian KEK Sanur dengan Presiden Prabowo pada Juni lalu mengatakan, KEK Sanur resmi beroperasi dengan Bali International Hospital sebagai pusat layanan kesehatan utama, didukung oleh fasilitas akomodasi premium seperti The Meru Sanur dan Bali Beach Hotel – The Heritage Collection. Kawasan ini dirancang untuk memadukan teknologi medis canggih, kenyamanan akomodasi berstandar internasional, dan pendekatan pemulihan holistik yang selaras dengan budaya Bali.
Erick menegaskan, pengembangan KEK Sanur merupakan bagian dari transformasi peran Kementerian BUMN sebagai Mission-Driven Regulator pasca disahkannya UU No. 1 Tahun 2025.
“Bapak Presiden selalu mengingatkan kita adalah bangsa besar, bangsa yang harus berdiri di atas kaki sendiri. Namun kenyataannya, tiap tahun sekitar dua juta warga kita berobat ke luar negeri, menguras devisa hampir Rp 150 triliun. Ini tantangan besar yang harus dijawab secara sistemik dan KEK Sanur adalah salah satu jawabannya,” ucap Erick.
Sebagai regulator yang kini berfokus pada penciptaan nilai publik dan transformasi sektor strategis, Kementerian BUMN mengarahkan sinergi BUMN untuk menjawab masalah struktural bangsa. Dalam hal ini, melalui KEK Sanur, sektor kesehatan dan pariwisata diarahkan menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru sekaligus instrumen penguatan ketahanan nasional.