Uji coba bus listrik untuk rute AntarKota AntarProvinsi (AKAP) kembali membuktikan potensinya, setelah PO Efisiensi sukses melakoni uji coba perdana bus listrik rute Cilacap-Yogyakarta PP.
Kali ini, PO Sumber Alam yang juga bekerja sama dengan Kalista dan Invi sebagai penyedia kendaraan setrum tersebut, melakukan pengujian bus listrik di rute yang lebih jauh yakni, Bekasi-Yogyakarta PP.
Uji coba ini sejatinya telah dimulai sejak Mei hingga Juni, namun diperpanjang sampai akhir Juli untuk melihat performa kendaraan secara menyeluruh. Hasilnya positif, bus listrik terbukti sanggup melahap rute jauh AKAP tanpa mengubah pola operasional dari armada konvensional yang selama ini digunakan.
Presiden Direktur Kalista, Albert Aulia Ilyas mengungkapkan, nantinya uji coba bus listrik dengan Sumber Alam masih akan terus berlanjut. Namun uji cobanya bukan sekadar proof of concept, melainkan sudah secara komersial.
Albert menegaskan bahwa dari segi teknis, tidak ada lagi kendala berarti selama masa uji coba. Bus tetap melintasi jalur yang sama, berhenti di rest area yang juga digunakan oleh armada yang mengemas mesin berpenenggak solar.
Artinya, transisi ke elektrifikasi khususnya di transportasi jarak jauh tidak serta-merta mengganggu ekosistem operasional yang sudah berjalan.
"Dari sisi teknis sudah tidak ada isu. Yang mau kami lanjutkan adalah dari sisi bisnisnya," ungkap Albert saat ditemui di kawasan Tangerang baru-baru ini.
Namun, tantangan terbesar justru terletak pada sisi komersial. Menurut Albert, belanja modal untuk kendaraan listrik masih tergolong tinggi dibandingkan bus konvensional.
Selain harga unit yang bisa mencapai dua kali lipat, operator juga harus menyiapkan infrastruktur tambahan seperti stasiun pengisian daya yang paling tidak disiapkan di rest area, agen, atau pool.
"Kalau ICE (Internal Combustion Engine) kan enggak perlu bangun pom bensin, karena itu sudah banyak. Tapi kalau EV, infrastruktur belum ada, akhirnya perlu ada lagi tambahan," jelasnya.
Ia pun berharap ke depannya, dengan kemajuan teknologi, selisih biaya antara bus konvensional dan listrik akan makin mengecil.
"Tentunya dengan perkembangan teknologi yang lebih maju, diharapkan selisih antara bus konvensional dan listrik enggak jauh lagi," tutup Albert.