Menlu Sugiono menyayangkan tindakan Menteri sayap kanan Israel, Itamar Ben-Gvir, yang berdoa di Masjid Al-Aqsa pada Minggu (3/8).
"Kita sayangkan, ya," kata Sugiono Kantor Kemlu, Jakarta Pusat, usai menerima kunjungan Menlu Belarusia Maxim Ryzhenkov, Selasa (5/8).
Ia menjelaskan tindakan itu sebagai bentuk pelanggaran atas aturan yang berlaku terhadap masjid yang menjadi tempat sakral bagi 3 agama: Islam, Kristen, dan Yahudi. Bahkan, Sugiono menilai tindakan itu dapat memperumit situasi antara Israel dan Palestina.
"Kita melihatnya sebagai suatu breaching of status quo, ya. Ini juga membuat situasi lebih complicated, membuat lebih rumit karena yang kita harapkan adalah penghormatan terhadap tradisi-tradisi yang ada," tambahnya.
Ia menekankan seharusnya semua pihak dapat menghormati aturan yang berlaku agar tidak memicu kemarahan dari pihak-pihak yang bersitegang.
"Tidak melakukan hal-hal yang sifatnya memprovokasi kemarahan yang lebih besar," tutupnya.
Pelanggaran status-quo yang dilakukan Ben-Gvir diungkap lewat sebuah video yang dirilis kelompok Yahudi, Administrasi Bukit Bait Suci. Berdasarkan kesepakatan status-quo yang sudah berlangsung selama puluhan tahun, hanya umat Islam saja yang diizinkan beribadah di kompleks Masjid Al-Aqsa, sementara umat lain diperbolehkan berkunjung ke sana tapi tidak beribadah
Mereka memperlihatkan Ben-Gvir yang sering mendapat julukan "provokator" ini memimpin perjalanan sekelompok orang Yahudi ke Masjid Al-Aqsa dan berdoa di sana.
Tak hanya berdoa, yayasan pengelola Kota Tua Yerusalem yang berada di sekitar Masjid Al-Aqsa menyebut Ben-Gvir datang bersama 1.250 orang lainnya. Dia disebut menari dan meneriakkan yel-yel di Masjid Al-Aqsa.
Ben-Gvir menyebut berdoa di Masjid Al-Aqsa agar Israel diberi kemenangan melawan Hamas pada perang Gaza. Ia juga turut mendoakan terbebasnya semua sandera Israel di Gaza.
Kompleks Masjid Al-Aqsa dikelola oleh Wakaf (yayasan keagamaan) Yordania. Sementara kendali keamanan Masjid Al-Aqsa ada di tangan Israel, setelah merebut Yerusalem dari Yordania pada 1967.