Prabowo Kurban Sapi 'Gemoy' 1,02 Ton di Masjid Al Akbar Surabaya

Sapi kurban Peranakan Ongole (PO) dengan berat 1,02 ton milik Presiden Prabowo di Masjid Al-Akbar Surabaya, Jumat (6/6/2025). Foto: Farusma Okta Verdian/kumparan

Presiden RI Prabowo Subianto, berkurban sapi saat perayaan Idul Adha 2025 di Masjid Al-Akbar, Surabaya. Sapi kurban milik Prabowo berjenis sapi lokal Peranakan Ongole (PO) dengan berat 1,02 ton.

Pantauan kumparan di lokasi, sapi berwarna putih itu menjadi tontonan warga yang baru saja melaksanakan salat Idul Adha, Jumat (6/6). Mereka berebut mendekat dan mengabadikan foto dengan sapi tersebut.

Harum (15 tahun) warga Mulyorejo, bersama kakaknya ikut menonton sapi itu karena penasaran dengan bentuknya.

Sapi kurban Peranakan Ongole (PO) dengan berat 1,02 ton milik Presiden Prabowo di Masjid Al-Akbar Surabaya, Jumat (6/6/2025). Foto: Farusma Okta Verdian/kumparan

"Tadi salat di lantai dua Masjid Al-Akbar. Selesai salat lihat ramai-ramai apa di depan pojok kiri, ternyata ada sapi-sapi, ada sapinya Pak Presiden juga. Kelihatannya sapinya besar gitu," kata Harum saat ditemui di lokasi.

Sementara itu, Humas Masjid Al-Akbar, Helmy M Noor, mengatakan bahwa sapi yang dikirim Prabowo itu tiba di Masjid Al-Akbar sejak Rabu (4/6).

Ia menyampaikan, sapi tersebut dibeli dari peternak asal Desa Takeran, Kecamatan Solokuro, Kabupaten Lamongan.

Sapi kurban Peranakan Ongole (PO) dengan berat 1,02 ton milik Presiden Prabowo di Masjid Al-Akbar Surabaya, Jumat (6/6/2025). Foto: Farusma Okta Verdian/kumparan

"Sapinya Pak Prabowo sebesar 1 ton 20 kilogram. Sapinya gemoy, gagah, sehingga menjadi objek jemaah untuk selfie. Jadi selfie backgroundnya sapi. Tapi ya sapinya itu diperoleh dari peternak Pak Teguh asal Lamongan dan sudah dua hari ini di Al-Akbar," ujar Helmy.

Helmy mengungkapkan, sapi dari Prabowo dan hewan kurban lainnya di Masjid Al-Akbar akan disembelih mulai Sabtu (6/6) besok pagi.

"Kurban totalnya hewan kambing ada 65 kemudian sapi 23. Jadi totalnya ada 88 hewan kurban. Penyembelihannya besok Sabtu jam 6 pagi," ungkapnya.

Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur bersama tim kedokteran hewan Universitas Airlangga (Unair) hingga kini terus memantau kesehatan hewan kurban di Masjid Al-Akbar.

"Karena datang lebih awal, maka tim kesehatan baik dari Dinas Peternakan maupun kedokteran hewan Unair terus memantau kesehatannya. Sehingga besok begitu dipotong, itu tetap sehat. Kemudian dikontrol secara cepat juga oleh tim medis," ujarnya.