Presiden Prabowo Subianto usai mengikuti Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR - DPD Tahun 2025 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (15/8/2025). Dalam kesempatan tersebut Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato kenegaraan dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan RI.
REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah (Jateng) Sumanto mengatakan, pidato Presiden Prabowo Subianto dan Ketua DPR RI Puan Maharani dalam Sidang Tahunan MPR di Jakarta memberi semangat bagi daerah-daerah untuk membangun wilayahnya. Salah satu hal yang disorot Sumanto dalam pidato Presiden adalah soal keinginannya mengentaskan kemiskinan ekstrem hingga nol persen dalam tempo singkat.
"Yang tadi ditekankan, yang harus kita lakukan, adalah membuat angka kemiskinan nol persen," kata Sumanto saat diwawancara seusai menghadiri Rapat Paripurna DPRD Jateng dengan agenda "Mendengarkan Pidato Kenegaraan Presiden RI", Jumat (15/8/2025).
Sumanto mengungkapkan, DPRD Jateng bersama Gubernur Jateng akan berusaha untuk merealisasikan soal percepatan pengentasan kemiskinan ekstrem hingga nol persen tersebut. "Walaupun tantangannya berat, tapi ini harus kita laksanakan," ujarnya.
Sementara itu Gubernur Jateng Ahmad Luthfi mengatakan, pengentasan kemiskinan ekstrem, khususnya di provinsinya, masih menjadi tantangan bersama. Dia menyebut, penanganan terkait isu tersebut membutuhkam sinergi kolaboratif.
"Harus kita keroyok kepada seluruh OPD (organisasi perangkat daerah) di dinas kita. Dari segi pendidikannya kita keroyok, dari segi bansosnya kita keroyok, dari tenaga kerja dan kesehatannya kita keroyok. Sehingga masyarakat miskin itu betul-betul terlayani dan tepat sasaran," kata Luthfi.
Luthfi kemudian menyinggung dia baru saja menggraduasi 2.000 keluarga penerima manfaat di Kabupaten Brebes keluar dari data kemiskinan. "Ini nanti akan kita teruskan ke bupati-bupati yang lain untuk melakukan graduasi agar memotivasi bahwa miskin itu bisa kita perangi," ucapnya.
Presiden Prabowo Subianto menginginkan agar angka kemiskinan ekstrem di Indonesia dapat ditekan hingga nol persen dalam tempo sesingkat-singkatnya. "Kami ingin angka kemiskinan ekstrem segera turun ke 0 persen dalam tempo yang sesingkat-singkatnya," ujarnya saat berpidato di Sidang Tahunan MPR pada Jumat.
Prabowo mengatakan, selama 10 bulan terakhir, pemerintahannya sudah mengambil langkah-langkah dalam rangka mengentaskan kemiskinan. Dia pun menyinggung tentang pembentukan sistem Data Tungggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
"DTSEN menjadi pegangan kita. Kami pastikan program-program pemerintah untuk masyarakat miskin tepat sasaran," kata Prabowo.