Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato saat Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR - DPD Tahun 2025 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (15/8/2025). Dalam kesempatan tersebut Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato kenegaraan dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan RI.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Presiden RI Prabowo Subianto menyebut Indonesia harus menjadi negara pelopor dari energi baru terbarukan (EBT) atau energi bersih. Ia mengatakan Indonesia wajib memperkuat ketahanan energi untuk kedaulatan bangsa.
Menurutnya, produksi minyak dan gas harus ditingkatkan dan transisi menuju energi bersih perlu dipercepat. "Indonesia harus menjadi pelopor energi bersih dunia," ujar Prabowo dalam Penyampaian Pengantar/Keterangan Pemerintah atas RUU Tentang APBN Tahun Anggaran 2026 beserta Nota Keuangan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (15/8/2025).
Dengan sumber daya alam yang melimpah, kata Prabowo, Indonesia mampu menjadi pemimpin dunia di bidang energi terbarukan.
Dalam APBN 2026, Indonesia akan menggenjot pembangunan pembangkit surya, air, panas bumi dan bio energi.
Indonesia ditargetkan dapat mencapai nol emisi karbon atau net zero emission pada 2060. Presiden optimistis bahwa target ini dapat dicapai lebih cepat dengan dukungan APBN.
Selain itu, penguatan ketahanan energi akan ditempuh melalui subsidi energi, insentif perpajakan, pengembangan EBT dan juga penyediaan listrik desa.
Ia berharap, seluruh rakyat Indonesia dari kota-kota besar hingga pelosok negeri dapat menikmati energi dengan harga yang terjangkau dan berkelanjutan.
Prabowo juga menekankan subsidi untuk sektor energi juga harus tetap sasaran dan tidak menyasar pada masyarakat mampu.
"Secara keseluruhan di tahun 2026 dukungan fiskal pemerintah yaitu Rp402,4 triliun untuk ketahanan energi," kata Prabowo.
DPR RI menggelar Sidang Paripurna Pembukaan Masa Persidangan I DPR Tahun Sidang 2025-2026 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat siang. Dalam acara tersebut, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato kenegaraan dalam rangka Penyampaian Pengantar/Keterangan Pemerintah atas Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2026 beserta Nota Keuangannya.
Sidang Paripurna itu dihadiri oleh 473 anggota yang mencakup seluruh fraksi DPR RI. Ketua DPR RI Puan Maharani membuka dan menutup sidang tersebut.
sumber : ANTARA