Di tengah meningkatnya kesadaran masyarakat akan gaya hidup sehat dan ramah lingkungan, pola makan berbasis nabati (plant-based diet) semakin diminati. Banyak orang mulai mencari alternatif pangan yang tak hanya sehat tetapi juga berkelanjutan. Salah satu tantangan terbesar dari pola makan nabati adalah memenuhi kebutuhan protein harian tanpa bergantung pada produk hewani. Di sinilah sorgum hadir untuk menjawab tantangan. Sorgum, tanaman yang selama ini kurang dikenal ternyata memiliki potensi besar sebagai sumber protein nabati yang bergizi, murah, dan mudah ditanam.
Sorgum: Tanaman Serealia Lokal yang Tangguh
Sorgum (Sorghum bicolor) merupakan tanaman serealia yang telah dibudidayakan sejak ribuan tahun lalu, terutama di Afrika dan Asia. Di Indonesia, tanaman ini dapat tumbuh di lahan-lahan kering seperti di Nusa Tenggara Timur, sebagian Sulawesi, dan daerah tandus lainnya. Keunggulan utama sorgum terletak pada ketahanannya terhadap kekeringan dan efisiensi penggunaan air yang jauh lebih baik dibandingkan tanaman seperti padi atau jagung.
Selain itu, sorgum termasuk tanaman multiguna. Hampir seluruh bagian tanaman dapat dimanfaatkan, mulai dari bijinya untuk pangan, batangnya untuk bahan bakar atau gula cair, hingga daunnya sebagai pakan ternak.
Kandungan Gizi dan Potensi sebagai Sumber Protein
Kandungan gizi terbanyak sorgum setelah karbohidrat adalah protein. Penelitian menunjukkan bahwa biji sorgum juga mengandung protein dalam jumlah cukup tinggi. Dalam setiap 100 gram sorgum, terdapat sekitar 10–12 gram protein, tergantung varietas dan cara pengolahannya. Ini menjadikan sorgum sebanding dengan beras, jagung, bahkan sebagian varietas gandum.
Selain itu, protein sorgum juga mengandung asam amino esensial seperti lisin dan metionin, meskipun kadarnya cenderung rendah. Dengan kombinasi biji-bijian lain atau legum (seperti kacang-kacangan), kekurangan tersebut bisa ditutupi, menjadikannya sumber protein yang lengkap.
Selain protein, sorgum juga kaya akan serat, zat besi, magnesium, fosfor, dan antioksidan seperti tanin dan polifenol. Kandungan-kandungan ini sangat bermanfaat dalam menjaga kesehatan jantung, sistem pencernaan, serta mencegah penyakit degeneratif.
Manfaat Ekologis dan Ekonomis
Mengembangkan sorgum sebagai sumber protein nabati bukan hanya bermanfaat dari sisi gizi, tetapi juga dari sisi lingkungan dan ekonomi. Beberapa manfaatnya antara lain:
Ramah lingkungan: Membutuhkan air dan pupuk yang lebih sedikit, sehingga lebih berkelanjutan dibanding tanaman pangan lain.
Cocok untuk lahan kering: Bisa dimanfaatkan untuk menghidupkan lahan marginal yang selama ini terbengkalai.
Potensi pengganti impor: Indonesia masih mengimpor banyak kedelai. Sorgum bisa menjadi alternatif lokal untuk mengurangi ketergantungan tersebut.
Inovasi Produk Berbasis Sorgum
Untuk meningkatkan konsumsi sorgum di masyarakat, perlu...