Kementerian Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Kemendikti Saintek) meneken nota kesepahaman atau MoU dengan Kementerian Investasi dan Hilirisasi dan Himpunan Kawasan Industri Indonesia (HKI).
Penandatanganan nota kesepahaman itu dilakukan oleh Mendikti Saintek Brian Yuliarto, Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani, dan Ketua HKI Akhmad Ma’ruf Maulana pada acara Konvensi Sains dan Teknologi dan Industri Indonesia (KSTI) di Sabuga ITB, Bandung, Jawa Barat, Kamis (7/8).
Brian mengungkapkan pentingnya penguasaan sains dan teknologi untuk mendukung pertumbuhan dan pemerataan ekonomi.
“Harapan kita sains dan teknologi untuk pertumbuhan dan pemerataan itu bisa diwujudkan. Ekonomi ekstraktif kita harus ubah menjadi lebih mengelola industrialisasi dan kuncinya adalah penguasaan sains dan teknologi,” kata Brian.
Brian juga menjelaskan, menjadi tanggung jawab negara untuk mencetak sumber daya manusia (SDM) yang memiliki kecakapan akan kebutuhan dunia industri saat ini.
“Tanggung jawab besar untuk memastikan bahwa penguasaan sains dan teknologi oleh bangsa kita itu betul-betul bisa dikuasai dan yang lebih penting lagi adalah kita bisa juga memajukan industri kita, kita bisa menghasilkan SDM-SDM unggul yang memang dibutuhkan oleh bangsa kita,” tuturnya.
KSTI 2025 mengusung tema “Pertumbuhan dan Pemerataan Ekonomi Melalui Penguasaan Sains dan Teknologi”.
Acara yang dibuka Presiden Prabowo ini juga dihadiri para rektor universitas negeri maupun swasta, peneliti, dan pelaku industri dalam delapan sektor prioritas, yaitu pangan, energi, kesehatan, pertahanan, maritim, hilirisasi dan industrialisasi, serta digitalisasi.
Prabowo di akun medsosnya menyebut, KSTI 2025 "sebuah pertemuan penting bagi para ilmuwan Indonesia dan mancanegara untuk mendukung inovasi teknologi di tanah air."
"Saya mengapresiasi terselenggaranya KSTI yang diselenggarakan oleh Institut Teknologi Bandung. KSTI berhasil menjadi wadah kolaborasi strategis antara akademisi, pelaku industri, dan pemerintah. Saya juga menekankan pentingnya kesehatan dan pendidikan sejak dini sebagai penentu masa depan para saintis gemilang bangsa. Dengan bekal ini, putra-putri terbaik Indonesia kelak mampu mendorong laju pertumbuhan bangsa, memutus rantai kemiskinan, dan memastikan kekayaan negara tetap mengalir ke dalam negeri," beber Prabowo.
"Saya meyakini bahwa Indonesia akan mampu berdiri di atas kaki sendiri dengan penggunaan teknologi yang kompeten di sektor-sektor kunci. Kita akan berhasil mencapai swasembada pangan, energi, dan air, serta memiliki industri nasional yang tangguh yang mampu bersaing dengan negara-negara besar lainnya. Dengan talenta sains dan teknologi yang andal, saya yakin jalan bangsa menuju Indonesia Maju akan semakin terang," ungkapnya.