Pertumbuhan setiap anak berbeda-beda bergantung pada faktor genetik, asupan nutrisi, stimulasi, hingga lingkungan. Biasanya, salah satu aspek pertumbuhan yang selalu diperhatikan orang tua adalah tinggi badan.
Ya Moms, mengetahui apakah pertumbuhan dan perkembangan anak sudah ideal atau belum bisa dilakukan dengan mengukur tinggi dan berat badan anak. Orang tua pun berusaha memberikan asupan makanan yang bergizi seimbang dan anak diajak berolahraga agar bisa mendapatkan tinggi badan yang optimal.
Tinggi badan yang optimal menunjukkan anak mendapatkan nutrisi yang cukup, hormon pertumbuhan berfungsi dengan baik, dan tidak ada gangguan kesehatan yang menghambat pertumbuhannya. Tidak hanya itu, memiliki tinggi badan yang optimal membuat si kecil juga lebih percaya diri, lho!
Anda pun mungkin sering mendengar tinggi badan anak dipengaruhi oleh orang tuanya. Bila orang tua kurang tinggi, apakah anak tetap bisa mendapatkan tinggi badan yang lebih optimal?
Kata Dokter soal Faktor Penentu Tinggi Badan Anak Lebih Optimal
Dokter spesialis anak, dr. Reza Abdussalam Sp.A, membenarkan genetik adalah faktor terbesar yang memengaruhi tinggi badan seorang anak.
"Penelitian menunjukkan sekitar 80 persen variasi tinggi badan individu ditentukan oleh DNA yang diwariskan oleh orang tua," tutur dr. Reza kepada kumparanMOM.
Selain genetik, faktor hormon pertumbuhan juga turut memengaruhi. Salah satunya adalah hormon tiroid metabolisme tubuh, pertumbuhan, dan berbagai fungsi penting lainnya. Hormon ini mengatur metabolisme tubuh, pertumbuhan, dan berbagai fungsi penting tubuh lainnya. Hormon tiroid bahkan sudah bisa diskrining sejak bayi lahir.
"Hormon pertumbuhan terutama akan meningkat di darah sekitar pukul 13.00, di mana anak harus dalam kondisi deep sleep untuk mendapatkan growth hormone tersebut secara maksimal," jelas dr. Reza.
Juga ada peran IGF-1 atau Insulin Growth Factor 1 yang dipengaruhi oleh asupan nutrisi dan aktivitas fisik si kecil, Moms. Lalu ada peran hormon testosteron dan estrogen ketika anak mulai masuk fase pubertas. Hormon testosteron pada anak laki-laki dan hormon estrogen pada anak perempuan berperan penting dalam perubahan fisik dan emosional.
"Ketidakseimbangan atau kekurangan hormon tersebut dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan," tegasnya.
Jangan lupa memastikan anak mendapat tidur yang berkualitas, asupan nutrisi seimbang yang kaya protein, kalsium, vitamin D, dan zat besi. Semua faktor ini bisa membantu pertumbuhan tulang anak, lho!
"Aktivitas fisik seperti berenang, skipping, dan bermain basket juga dapat merangsang pertumbuhan. Hindari paparan zat kimia, stres berlebihan, dan kurangnya akses ke fasilitas kesehatan bisa menjadi penghambat pertumbuhan," tutup dr. Reza.