
Sejumlah pelat tembaga pada Monumen Perjuangan Kali Bekasi, yang berdiri megah di Jalan Ir. H. Juanda, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Provinsi Jabar, dilaporkan hilang digondol pencuri. Setidaknya sepuluh pelat yang menjadi bagian dari monumen itu raib tanpa jejak.
Monumen ini dibangun untuk mengenang perjuangan rakyat Bekasi melawan tentara Jepang pada era perang kemerdekaan.
Pembangunan monumen dimulai pada 1 Juni 1991 dan diresmikan pada 23 Agustus 1995 oleh Gubernur Jawa Barat saat itu, Raden Nana Nuriana. Biayanya tentu tidak murah.
Pantauan di lokasi, Kamis (19/6), bagian bawah monumen terlihat bolong. Tidak ada petugas yang berjaga di lokasi.

Selain pelat monumen yang dicuri, bagian kepala Jembatan Kali Bekasi yang dibangun sejak 1888 oleh pemerintah kolonial Belanda juga tampak tak terurus dan dipenuhi tumpukan sampah.
Ditemukan Pahat untuk Mencongkel
Bambang Hartoyo, salah satu warga menyebut, dugaan kuat pelat-pelat tersebut memang sengaja dicuri karena di lokasi ditemukan alat berupa pahat yang diduga digunakan untuk mencongkel pelat tembaga.
“Setidaknya ada sepuluh pelat yang hilang. Sepertinya sudah direncanakan. Tempat ini dibiarkan tanpa penjagaan, jadi pelaku bebas mencuri,” kata Bambang.Jadi Tempat Sampah
Hal senada disampaikan Asep Sukarya, anggota Masyarakat Peduli Cagar Budaya Bekasi. Menurutnya, kondisi ini memperlihatkan lemahnya perlindungan terhadap warisan sejarah Bekasi. Ia telah melaporkan kasus ini ke Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bekasi.
Asep menegaskan, Bekasi yang dikenal sebagai Kota Patriot dan Kota Perjuangan seharusnya lebih serius menjaga situs-situs bersejarahnya. Ia berharap pemerintah daerah segera mengambil langkah konkret untuk menyelamatkan dan merawat cagar budaya yang tersisa, agar tidak hilang dimakan waktu atau dirusak oleh tangan-tangan tak bertanggung jawab.
kumparan sudah mencoba mengkonfirmasi hal ini kepada Kadis Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bekasi Arief Maulana, namun belum mendapatkan respons.