
Pemerintah Palestina dan Hamas mengecam serangan Israel di Tal al-Hawa, Barat Daya Gaza, yang mengakibatkan tewasnya Direktur RS Indonesia di Gaza, Dr. Marwan Al-Sultan, Rabu (2/7).
"Kami mengutuk keras kejahatan keji ini terhadap tenaga medis kami, dan kami memohon kepada Allah agar menganugerahkan belas kasihan kepadanya dan keluarganya, setelah perjalanan panjang dalam pelayanan," kata Kementerian Kesehatan Palestina dikutip dari AFP, Kamis (3/7).
Dokter Marwan Al-Sultan tewas di apartemennya bersama dengan istri, anak perempuan, dan menantu laki-lakinya.
Badan pertahanan sipil Gaza mengatakan tujuh orang tewas dalam serangan tersebut pada Rabu sore, termasuk Marwan, istrinya, dan sedikitnya tiga anaknya.

Jenazah dokter tersebut dibawa ke rumah sakit Al-Shifa di Kota Gaza, tempat para pelayat berkumpul di sekitarnya.
"Wajahnya tidak dapat dikenali, kami hampir tidak dapat mengenalinya," kata Direktur rumah sakit Al-Shifa, Mohammad Abu Salmiya, mengatakan kepada AFP.
Putri Marwan Al-Sultan yang selamat, Lubna Sultan, memberikan penghormatan kepada ayahnya di rumah sakit tersebut.
"Seluruh hidupnya didedikasikan untuk pengobatan dan perjuangan untuk merawat pasien," kata Lubna kepada AFP.
"Tidak ada pembenaran untuk menargetkan dia dan kesyahidannya," sambungnya.
Respons Israel
Militer Israel mengatakan kepada AFP "Klaim bahwa warga sipil yang tidak terlibat terluka akibat serangan itu sedang ditinjau."
Militer Israel mengatakan bahwa serangan itu menargetkan kelompok Hamas.