Anggota produsen minyak OPEC+ secara prinsip menyetujui rencana menaikkan produksi minyak sebesar 548.000 barel per hari mulai September.
Kesepakatan ini akan memulihkan seluruh pemangkasan produksi besar yang sempat dilakukan sebelumnya, menurut dua sumber OPEC+ kepada Reuters, Minggu (3/8).
Langkah ini akan difinalisasi dalam pertemuan resmi yang dijadwalkan dimulai pukul 11.00 GMT. Kesepakatan tersebut muncul di tengah tekanan baru dari Amerika Serikat, yang mendesak India menghentikan pembelian minyak dari Rusia.
Washington juga mendorong tercapainya kesepakatan damai antara Rusia dan Ukraina, sementara sanksi baru Uni Eropa membuat kilang milik negara India mulai menghentikan impor minyak Rusia.
Selama beberapa tahun terakhir, OPEC+—yang menyumbang sekitar 50 persen produksi minyak dunia melakukan pemangkasan guna menopang harga. Namun, pada 2025, strategi berubah. Mereka mulai menaikkan produksi secara bertahap, dimulai pada April dengan tambahan 138.000 barel per hari, lalu meningkat menjadi 411.000 barel per hari pada Mei hingga Juli, dan 548.000 barel per hari di Agustus.
Jika tambahan produksi 548.000 barel per hari kembali disetujui untuk September, maka pemangkasan sebelumnya sebesar 2,2 juta barel per hari akan sepenuhnya dibatalkan. Uni Emirat Arab juga akan diberi izin menambah produksinya sebesar 300.000 barel per hari.
Meski begitu, OPEC+ masih menerapkan pemangkasan sukarela sebesar 1,65 juta barel per hari oleh delapan anggotanya, serta pemotongan 2 juta barel per hari oleh seluruh anggota, yang akan berlaku hingga akhir 2026.
Sumber Reuters menyebut, dalam pertemuan hari Minggu, kelompok ini tidak akan membahas pemotongan tambahan.