Amnesti Cermin Keberanian Politik Presiden, tapi Perlu Jaga Kepercayaan Publik

3 weeks ago 4
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Hasto Kristiyanto dan Thomas Lembong. Foto: kumparan

Pengamat Hukum dan Pembangunan, Hardjuno Wiwoho, menyampaikan pandangannya mengenai kebijakan Presiden Prabowo Subianto yang memberikan abolisi kepada Thomas Lembong dan amnesti kepada Hasto Kristiyanto. Menurutnya, kedua langkah tersebut mencerminkan komitmen politik Presiden untuk membangun rekonsiliasi nasional pascapemilu. Namun, ia menekankan bahwa keterbukaan informasi tetap dibutuhkan agar publik memahami dasar dan arah dari keputusan tersebut secara utuh.

“Langkah Presiden bisa dilihat sebagai upaya mengakhiri polarisasi politik dan membangun kesatuan. Tapi dalam negara hukum, transparansi tetap penting agar keputusan sebesar ini tidak menimbulkan keraguan,” ujar Hardjuno dalam keterangan tertulis, Minggu (3/8). Ia menyebut keberanian politik harus selalu berjalan beriringan dengan akuntabilitas publik.

Terkait abolisi terhadap mantan Menteri Perdagangan Thomas Lembong, Hardjuno menilai keputusan itu sebagai koreksi terhadap proses hukum yang sejak awal menyisakan kelemahan dalam aspek pembuktian. Ia merujuk pada kurangnya dasar mens rea atau niat jahat dalam perkara yang menjerat Tom dalam kasus impor gula. “Kebijakan publik yang dinilai keliru tidak serta-merta masuk ranah pidana jika tidak terbukti adanya niat jahat,” jelasnya.

Ia juga menjelaskan bahwa secara konseptual, abolisi dipahami sebagai penghentian proses hukum dan pemulihan terhadap status hukum seseorang, seolah-olah tuduhan pidana tidak pernah terjadi. Namun, Hardjuno mengakui bahwa pemahaman tentang abolisi di kalangan ahli hukum masih beragam. Karena itu, ia mendorong pemerintah untuk memberikan penjelasan resmi mengenai dampak dan konsekuensi hukum dari keputusan tersebut.

“Dalam hal ini, negara penting menyampaikan narasi yang konsisten. Agar tidak muncul kesan bahwa ini adalah bentuk perlakuan khusus, melainkan bagian dari koreksi hukum yang adil,” tambahnya. Ia juga mengingatkan bahwa kebijakan hukum bernuansa politik semestinya tetap dalam koridor keadilan substantif, bukan sekadar respons terhadap tekanan sosial atau elite politik.

Lebih lanjut, Hardjuno mengingatkan bahwa penegakan hukum akhir-akhir ini kerap kabur antara ranah etik, politik, dan hukum. Ia menilai keputusan Presiden menjadi penting bukan hanya karena efek hukumnya, tetapi juga karena nilai simboliknya dalam membedakan antara kesalahan administratif dan tindak pidana. “Kalau tidak dibedakan secara jernih, maka akan melemahkan iklim pengambilan keputusan di birokrasi,” ujarnya.

Untuk kasus amnesti Hasto Kristiyanto, Hardjuno memberikan apresiasi terhadap semangat persatuan yang melandasi kebijakan tersebut. Namun, ia menilai bahwa karena amnesti menghapus seluruh akibat hukum dari suatu putusan pidana, maka dampaknya terhadap persepsi publik jauh lebih besar. “Karena itu perlu komunikasi yang jelas, agar publik memahami ini sebagai upaya rekonsiliasi nasional, bukan pembelaan terhadap figur politik,” kata dia.

Ia menambahkan bahwa prinsip keadilan bukan hanya soal keputusan hukum, tetapi juga bagaimana keputusan tersebut dipahami dan diterima masyarakat. “Selama pemerintah mampu menjelaskan bahwa amnesti ini lahir dari proses korektif dan pertimbangan yang adil, maka publik akan melihatnya sebagai bagian dari langkah maju,” ujar Hardjuno.

Sementara itu, dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Hukum, Jakarta Selatan, Jumat (1/8), Menteri Hukum Supratman Andi Agtas menyatakan bahwa kebijakan amnesti dan abolisi ini merupakan bagian dari agenda rekonsiliasi nasional menjelang peringatan 80 tahun kemerdekaan Indonesia. “Presiden ingin agar seluruh elemen politik bisa bersatu membangun Republik ini,” ujar Supratman.

Ia menyebutkan sebanyak 1.178 orang menerima amnesti, termasuk Hasto Kristiyanto, sementara Thomas Lembong menjadi satu-satunya penerima abolisi. Supratman menegaskan bahwa sejak awal, Presiden Prabowo konsisten menempatkan rekonsiliasi sebagai fondasi utama dalam membangun pemerintahan yang inklusif dan berorientasi persatuan nasional.

Read Entire Article