Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau), Marsma TNI I Nyoman Suadyana, mengungkapkan komunikasi terakhirnya dengan Marsma TNI Fajar Adriyanto. Ia menyebut sempat berbincang via telepon selama 40 menit, pada Jumat (1/8) kemarin.
Hal itu disampaikan Nyoman usai melayat ke rumah duka, di Jalan Triloka XI, Pancoran, Jakarta Selatan, Minggu (3/8). Ia mengatakan, mereka sempat membahas inovasi di Dispenau.
"Saya terakhir berhubungan dengan beliau hari Jumat kemarin. Saya telepon-teleponan terkait bagaimana inovasi Dispen ke depan, memajukan Dispenau, 40 menit sendiri," kata Nyoman kepada wartawan, Minggu (3/8).
"Beliau banyak memberikan masukan, karena enggak sempat ke ruangan saya, akhirnya kami telepon-teleponan saja, bagaimana harusnya Dispenau ke depan," jelas dia.
Dalam komunikasi itu, kata dia, Fajar yang sebelumnya juga sempat mengemban jabatan sebagai Kadispenau memberikan masukan untuk Dispenau.
"Beliau hanya menyampaikan kemarin ada beberapa hal yang saya tangkap, bagaimana memajukan Dispenau terkait dengan hubungan kita dengan media. Harus betul-betul saling isi, sama-sama kita memberikan yang terbaik," ucapnya.
"Kalau memang ada yang kurang, kita perlu koreksi dari media, itu yang paling penting mungkin. Sehingga, kita tahu kekurangan kita apa, sehingga ke depan bisa kita perbaiki untuk menjadi yang lebih baik," terang dia.
Nyoman pun mengaku kehilangan sosok terbaik dan berdedikasi dari matra Angkatan Udara.
"Kita semua merasa kehilangan sosok panutan bagi kita, salah seorang perwira, TNI AU, penerbang, yang betul-betul berdedikasi tinggi untuk memajukan TNI AU," pungkasnya.
Sebelumnya, pesawat latih sipil Microlight Fixedwing Quicksilver GT500 dengan register PK-S126 milik Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) jatuh pada Minggu (3/8). Pesawat itu jatuh di kawasan Ciampea, Bogor, Jawa Barat.
Pesawat itu diawaki dua orang, yakni Marsma TNI Fajar Adriyanto sebagai pilot, dan Roni Ahmad selaku kopilot.
Insiden itu mengakibatkan gugurnya Marsma TNI Fajar. Ia meninggal saat tiba di RSAU dr. M. Hassan Toto, di Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Sementara, Roni mengalami luka berat.
Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau), Marsma I Nyoman Suadyana, menyebut bahwa pesawat tersebut mengalami hilang kontak pada pukul 09.19 WIB dan ditemukan jatuh di sekitar TPU Astana.
Adapun penyebab kecelakaan belum diketahui. Kini, lokasi kecelakaan masih diinvestigasi.