PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) melakukan kampanye perbaikan atau recall untuk produk kendaraan niaga ringan mereka, Mitsubishi L300. Pemilik diminta segera datang ke bengkel resmi guna dilakukan pengecekan.
Director of After Sales Division PT MMKSI, Kazuto Azuma menjelaskan pemeriksaan tersebut dilakukan sejak tanggal 6 Agustus 2025.
"Mulai hari ini kami mengumumkan kampanye pemeriksaan sebagai tindak lanjut pencegahan guna memastikan kendaraan milik konsumen selalu dalam kondisi optimal," buka Azuma ditemui awak media di Jakarta Timur, Rabu (6/8/2025).
Perusahaan membeberkan masalah terhadap komponen Mitsubishi L300 lansiran Juni 2022 hingga Januari 2024 yakni kerusakan komponen connecting rod. Berpotensi menyebabkan mesin mati mendadak dan tidak dapat dihidupkan kembali.
Kerusakan dipicu oleh dual hal: sistem waterproof yang tidak bekerja memadai pada komponen konektor di engine control harness, dan kerusakan injektor yang diakibatkan oleh kontaminasi bahan bakar.
Ditambah penggunaan suku cadang berupa saringan bahan bakar imitasi. Setidaknya, pabrikan menghimpun ada 30.823 unit L300 yang terdampak dan dilakukan penggantian komponen yang bermasalah tanpa dikenakan biaya apa pun.
Detail komponen yang diganti adalah konektor (harness), common rail, dan pipe. Konsumen juga akan berhak mendapatkan komponen fuel filter secara gratis sebanyak 10 unit yang distribusinya mengikuti jadwal perawatan berkala.
"Nanti yang pertama akan sekalian dipasang saat mengikuti program pemeriksaan ini. Sisanya nanti akan dicatat di bengkel resmi untuk mengetahui sisa kuota yang akan didapatkan," timpal Senior Assistant Manager of Technical Service & CS Support Department PT MMKSI, Gempar Dwi Pambudi.
Selain itu, Mitsubishi memastikan bahwa seluruh unit L300 yang diproduksi sejak Februari 2024 sudah mendapatkan peningkatan sesuai dengan spesifikasi terbaru. Sehingga konsumen tidak perlu ragu dan khawatir.
Jenama Jepang itu juga secara serentak telah mengirimkan undangan lewat SMS hingga WhatsApp kepada konsumen mereka yang tercatat dalam database perusahaan sembari melakukan kampanye di platform media sosial lain.