Menko Perekonomian Airlangga Hartarto di Astana Kepresidenan Jakarta, Rabu (6/8/2025) petting WIB.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan, pemerintah berkomitmen untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi nasional melalui berbagai strategi. Di antaranyam percepatan investasi, kemudahan perizinan berusaha, dan peningkatan konsumsi rumah tangga.
"Bapak Presiden (Prabowo) memberi arahan terkait dengan perkembangan perekonomian. Dan perkembangan perekonomian dengan pertumbuhan 5,12 (persen). Kita ini menjadi salah satu yang tertinggi di kawasan G20 maupun ASEAN," ujar Airlangga usai mengikuti Sidang Kabinet Paripurnadalam konferensi pers di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (6/8/2025) petang WIB.
Menurut Airlangga, peningkatan tersebut juga tercermin dari sisi ketenagakerjaan. Dia menjelaskan, sebanyak 97,73 persen penduduk dalam angkatan kerja telah terserap. Hal itu setara dengan 3,59 juta orang dalam satu tahun terakhir.
Selain itu, kata Airlangga, Presiden Prabowo memandang bahwa daya saing dengan berbagai negara menjadi penting. Untuk itu, Presiden Prabowo mendorong percepatan reformasi perizinan berusaha.
"Pemerintah telah mengeluarkan PP yang terkait dengan kemudahan perizinan yang menggunakan metode positif. Nah ini perlu disosialisasikan dengan seluruh kelembagaan agar sistem perizinan yang di OSS itu bisa berjalan dengan baik," ucap Airlangga.
Memasuki semester kedua 2025, lanjut Airlangga, pemerintah juga menitikberatkan pada upaya menjaga daya beli masyarakat dan konsumsi rumah tangga. Dia menyebut, sejumlah program unggulan disiapkan, termasuk dorongan terhadap investasi kawasan, ekspor, serta pembiayaan sektor perumahan.
"Untuk perumahan ada FLPP. Kemudian juga baru diluncurkan KUR perumahan. KUR perumahan itu kreditnya bersifat revolving dengan 5 miliar bisa di-revolve 4 kali. Sehingga bisa disiapkan sampai dengan 20 miliar. Nah itu untuk mendorong sektor konstruksi dan itu melibatkan hanya kontraktor yang UMKM," kata Airlangga.