Tidak jauh berbeda dibanding segmen kendaraan penumpang, kategori kendaraan niaga ringan ternyata turut alami pelemahan permintaan. Kendati demikian, Mitsubishi sebagai salah satu pemain mencatat temuan menarik soal penjualan suku cadang di segmen tersebut.
"Ada indikasi dari beberapa sumber bahwa kelihatannya, even (penjualan) produknya stagnan atau turun tetapi pemakaian suku cadangnya juga terlihat lebih besar. Itu benar," buka Sub Division Head of Sales Marketing & Logistic PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), Amiruddin ditemui di Jakarta Timur, Rabu (6/8/2025).
Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan wholesales atau distribusi dari pabrik ke diler kendaraan komersial kategori pick up GVW <5 ton selama 5 bulan terakhir terlihat fluktuatif bila dilihat dari jumlah per bulannya.
Pada Februari totalnya 7.841 unit, kemudian Maret 6.996 unit, April 5.521 unit, lalu Mei meningkat menjadi 8.522 unit, sebelum pada akhirnya pada Juni melandai jadi 7.113 unit.
"Market LCV (Light Commercial Vehicle) sebetulnya kalau di segmen L300 memang kalau dibandingkan pada 2024 dengan 2025 secara year-to-year kondisinya hampir mirip, ada penurunan," tambah Amirrudin.
Selama semester satu tahun 2025, penjualan segmen LCV kategori pick up GVW <5 ton sejauh ini totalnya 43.648 unit, alias turun 9,76 persen dibanding periode yang sama tahun 2024 dengan jumlah 48.369 unit.
Amirrudin bilang memperpanjang operasional kendaraan lama, berdampak pada perawatan yang lebih intens. Otomatis permintaan suku cadang untuk pemeliharaan turut alami kenaikan.
"Mobil-mobil itu sebagian besar digunakan untuk operasional, artinya juga untuk menjamin agar kendaraan tersebut tetap bisa dipakai mostly 24 jam, kadang juga pakai sistem shift, maka harus dipastikan juga mobilnya bisa digunakan dengan baik," imbuhnya.
"Nilai transaksinya kalau secara tepat angka mungkin tidak bisa disampaikan, tetapi secara total penjualan spare parts light commercial di MMKSI itu lebih kurangnya sekitar 40 persen (tahun 2025). Jadi cukup tinggi secara total," timpal DGH of After Sales Strategy Group PT MMKSI, Irwan Syah Siregar.
Kendati demikian, jenama Jepang itu mencatat masih cukup banyak konsumennya yang menggunakan suku cadang tidak resmi dikeluarkan oleh pabrikan. Salah satu dugaannya adalah keterjangkauan dari sisi akses hingga harga.
"Saat ini MMKSI sedang menyiapkan produksi lokal dengan level kualitas dan filtrasi yang menyerupai orisinil tetapi dengan harga lebih terjangkau secara bahasanya. Sehingga lebih mudah dijangkau dan dikonsumsi oleh pemilik L300, terutama mencegah mereka membeli yang bukan aslinya," jelas Irwan.