REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengikut Nabi Muhammad memiliki kemuliaan tersendiri di mata Allah. Mereka adalah orang-orang yang istikamah dalam takwa, yang sabar menghadapi cacian dan makian, dan komitmen terhadap iman dan Islam.
Allah menjelaskan keutamaan pengikut Nabi Muhammad dalam al-Fath ayat 29,
مُّحَمَّدٌ رَّسُولُ ٱللَّهِ ۚ وَٱلَّذِينَ مَعَهُۥٓ أَشِدَّآءُ عَلَى ٱلْكُفَّارِ رُحَمَآءُ بَيْنَهُمْ ۖ تَرَىٰهُمْ رُكَّعًا سُجَّدًا يَبْتَغُونَ فَضْلًا مِّنَ ٱللَّهِ وَرِضْوَٰنًا ۖ سِيمَاهُمْ فِى وُجُوهِهِم مِّنْ أَثَرِ ٱلسُّجُودِ ۚ ذَٰلِكَ مَثَلُهُمْ فِى ٱلتَّوْرَىٰةِ ۚ وَمَثَلُهُمْ فِى ٱلْإِنجِيلِ كَزَرْعٍ أَخْرَجَ شَطْـَٔهُۥ فَـَٔازَرَهُۥ فَٱسْتَغْلَظَ فَٱسْتَوَىٰ عَلَىٰ سُوقِهِۦ يُعْجِبُ ٱلزُّرَّاعَ لِيَغِيظَ بِهِمُ ٱلْكُفَّارَ ۗ وَعَدَ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ مِنْهُم مَّغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًۢا
Muḥammadur rasụlullāh, wallażīna ma'ahū asyiddā`u 'alal-kuffāri ruḥamā`u bainahum tarāhum rukka'an sujjaday yabtagụna faḍlam minallāhi wa riḍwānan sīmāhum fī wujụhihim min aṡaris-sujụd, żālika maṡaluhum fit-taurāti wa maṡaluhum fil-injīl, kazar'in akhraja syaṭ`ahụ fa āzarahụ fastaglaẓa fastawā 'alā sụqihī yu'jibuz-zurrā'a liyagīẓa bihimul-kuffār, wa'adallāhullażīna āmanụ wa 'amiluṣ-ṣāliḥāti min-hum magfirataw wa ajran 'aẓīmā
Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka ruku' dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar.
Penjelasan
Ulama penafsir Alquran Abdurrahman as-Sa'di, menjelaskan kandungan ayat tersebut:
Allah mengabarkan tentang RasulNya, Muhammad dan para sahabat beliau dari kalangan Muhajirin dan Anshar, bahwasanya mereka adalah sosok dengan sifat yang paling mulia dan kondisi pribadi yang paling luhur, dan mereka, “ keras terhadap orang-orang kafir.
Artinya serius dan bersungguh-sungguh dalam memusushi orang-orang kafir serta mencurahkan segenap tenaga untuk memusuhi orang-orang kafir.Yang terlihat dari mereka hanyalah sikap keras dan tegas. Karena itulah musuh-musuh mereka menjadi takluk hingga tidak bisa menguasai orang-orang Muslim, “tetapi berkasih sayang sesama mereka,” artinya, mereka saling menyayangi, mengasihi, serta saling bersikap lemah lembut laksana satu tubuh, menyayangi saudaranya seperti halnya menyayangi diri sendiri dan inilah interaksi mereka terhadap sesama manusia.
Adapun hubungan mereka terhadap Sang Pencipta, kamu dapat menyaksikan sendiri simana mereka “rukuk dan sujud,” Allah menyifati mereka sebagai orang-orang yang banyak shalat, di mana rukuk dan sujud merupakan rukun shalat yang terbesar. “Mereka mencari,” dengan ibadah itu, “karunia Allah dan keridhaanNya.” Artinya, itulah maksud dan tujuan mereka yaitu mencari keridhaan Rabb mereka serta mencapai pahalaNya.