Memasuki era elektrifikasi, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) memilih menerapkan strategi multi-pathway dengan menyediakan teknologi kendaraan yang menyesuaikan kondisi, serta kebutuhan konsumen saat ini.
Salah satunya adalah hibrida ringan atau Mild Hybrid Electric Vehicle (MHEV) yang dinamakan Smart Hybrid Vehicle by Suzuki atau SHVS. Saat ini sudah disematkan pada model-model Ertiga Hybrid, XL7 Hybrid, Grand Vitara Hybrid, dan Fronx Hybrid.
"Karena kami ingin memberikan simplicity kepada konsumen kita. Simplicity, enggak kasih teknologi-teknologi yang ribet yang akhirnya malah nanti menyusahkan konsumen terlebih dulu," buka 4W Marketing Director PT SIS, Harold Donnel di Tangerang belum lama ini.
Menurutnya teknologi ini lebih cocok dengan karakter konsumen Suzuki saat ini yang jumlahnya banyak. Sehingga membutuhkan waktu lebih banyak untuk adaptasi sebelum menuju tingkat teknologi yang lebih tinggi seperti Hybrid Electric Vehicle (HEV) atau Battery Electric Vehicle (BEV).
"So we start from the small things. Beranjak sampai dengan yang paling kompleks, itu mengapa mild hybrid dengan sistem yang sangat sederhana tapi tetap impactful baik itu secara gas buang atau fuel efficiency bisa dikonsumsi masyarakat," jelas Harold.
Keuntungan lainnya dari penerapan SHVS adalah konstruksi rancang bangun yang masih sebelas dua belas dibandingkan mobil konvensional atau Internal Combustion Engine (ICE), sehingga biaya perawatan hingga kepemilikannya tetap dapat ditekan.
"Kedua dari sudut pandang price positioning, dengan semakin simpel teknologi yang kita sampaikan maka pergolakan harganya tidak akan terlalu fluktuatif. Value for money itu menjadi agama nomor duanya Suzuki," kata Haorld.
Soal prinsip teknologi SHVS ini, mencakup tiga komponen utama yakni mesin pembakar internal atau ICE berkode K15C berkubikasi 1.500 cc. Berpadu dengan Integrated Starter Generator (ISG) dan baterai lithium-ion tambahan.
Lantas bagaimana cara kerjanya? Secara garis besar, SHVS mengupayakan penggunaan bahan bakar sedikit mungkin tanpa mengorbankan performa mesin itu sendiri. Jumlah emisi gas buang pun dapat ditekan.
Contohnya saja, Suzuki Fronx memiliki fitur Auto Start-Stop yang tombolnya dapat diakses di sebelah kanan di balik kemudi. Sistem ini akan membuat mesin kendaraan padam pada periode waktu tertentu ketika mobil sedang berhenti beberapa detik.
Mirip fitur serupa pada motor matik, sistem kelistrikan akan tetap menyala seperti audio, lampu-lampu, hingga kipas AC. Untuk membuat mesinnya menyala kembali, pengemudi cukup menginjak pedal gas kembali atau sistem akan menyalakannya secara otomatis.
Komponen ISG tadi ber...