Menteri PPPA Sesalkan Kasus Korban Pemerkosaan Dilecehkan Oknum Polisi

1 month ago 4
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
 Rivan Awal Lingga/ANTARA FOTOMenteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifatul Choiri Fauzi. Foto: Rivan Awal Lingga/ANTARA FOTO

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi, menyoroti kasus pemerkosaan yang dialami seorang perempuan di Wewewa Selatan, Kabupaten Sumba Barat Daya, NTT. Korban diperkosa oleh oknum polisi berinsial Aipda PS, anggota Polsek Wewewa Selatan.

Mirisnya peristiwa itu terjadi saat korban ingin melaporkan kasus pemerkosaan yang sebelumnya dia alami.

"Kami sangat menyayangkan terjadinya kasus dugaan kekerasan seksual yang dilakukan oleh aparat penegak hukum," kata Arifah dalam keterangannya, Kamis (12/6).

Arifah bilang kementeriannya melalui tim layanan Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA) 129 terus berkoordinasi dengan Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Provinsi Nusa Tenggara Timur dan UPTD PPA Kabupaten Sumba Barat Daya untuk memberikan pendampingan kepada korban, baik secara psikologis maupun hukum.

Dalam keterangan yang dibagikan Biro Humas dan Umum Kementerian PPPA disebutkan kasus bermula pada 2 Maret 2025 sekitar pukul 21.00 WITA. Saat itu korban datang ke Polsek Wewewa Selatan untuk melaporkan tindak pemerkosaan yang dialaminya di Desa Mandungo, Kecamatan Wewewa Selatan.

Saat memberikan keterangan, lanjut keterangan itu, korban diperiksa oleh Aipda PS. Namun, dalam proses pemeriksaan tersebut, korban diduga justru menjadi korban kekerasan seksual oleh anggota polisi yang menangani laporannya.

“Kemen PPPA mengutuk keras segala bentuk kekerasan seksual, termasuk yang terjadi di fasilitas layanan publik dan selalu menyerukan peran aktif seluruh pihak, baik itu instansi pemerintah, swasta hingga masyarakat untuk bersama mengawasi dan menciptakan ruang layanan yang aman bagi semua,” kata Arifah.

Perbuatan pelaku telah melanggar Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (UU TPKS). Arifah memastikan akan terus mengawal kasus tersebut.

"Masyarakat yang melihat atau mengetahui adanya tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak dapat segera melapor melalui hotline Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA) 129 atau WhatsApp 08111-129-129. Terkait kasus ini, Kemen PPPA akan mengawal hingga tuntas. Perempuan harus dilindungi agar dapat hidup dengan aman, bermartabat, dan bebas dari segala bentuk kekerasan dan diskriminasi," ujar Arifah.

Aipda PS Dipatsus

 ShutterstockIlustrasi polisi. Foto: Shutterstock

Kapolres Sumba Barat Daya AKBP Harianto Rantesalu menyebut, saat ini Aipda PS telah dipatsus. Kasusnya juga telah naik ke tahap penyidikan.

"Pelaku sudah mengakui perbuatannya," kata Harianto lewat keterangannya, Senin (9/6).

"Setelah hasil investigasi kami, Aipda PS sudah kami periksa dan sudah kami naikkan ke penyidikan dan kode etiknya sudah kami patsus mulai hari ini bersama 30 hari ke depan," tambahnya.

Diperkosa saat Akan Buat Laporan Pemerkosaan

AKBP Harianto mengatakan kasus ini berawal saat korban datang ke Polsek Wewewa Selatan hendak membuat laporan kasus pemerkosaan yang dialaminya. Di sana ia bertemu Aipda PS.

"Kronologis kejadian sendiri korban datang ke polsek tanggal 1 Maret melaporkan tindak pidana pemerkosaan," ujarnya.

Aipda PS kemudian meminta korban untuk datang besok harinya karena Polsek tersebut tak memiliki unit perlindungan terhadap perempuan dan anak korban kejahatan atau PPA sehingga harus dialihkan ke Polres Sumba Barat.

Keesokan harinya pada 2 Maret, Aipda PS menjemput korban ke rumahnya dengan dalih ingin melakukan pemeriksaan mendalam. Di sanalah pelaku memperkosa korban.

"Pada tanggal 2 Maret keesokan harinya Aipda PS menjemput korban dengan alasan pemeriksaan tambahan kemudian dibawa ke polsek," ujarnya.

Read Entire Article