REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai konsep Indonesia Incorporated merupakan kunci untuk menjaga ketahanan atau resiliensi ekonomi Indonesia di tengah tantangan dan ketidakpastian global.
“Konsep 'Indonesia Incorporated', seperti yang Bapak Presiden Prabowo (Subianto) canangkan untuk bersama-sama menjaga resiliensi ekonomi Indonesia, melalui kolaborasi antara pemerintah, pengusaha, media, serta UMKM (usaha mikro, kecil dan menengah),” ujar Menko Airlangga di Jakarta, Jumat.
Ia mengatakan kolaborasi strategis antara para pemangku kepentingan sangat penting demi mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2 persen di tahun ini.
“Kita lihat kenaikan investasi Rp924 triliun, impor barang modal naik 32,5 persen secara tahunan, dan belanja modal pemerintah naik 17,94 persen secara tahunan,” kata Airlangga.
Dari sektor swasta, Presiden Direktur Sampoerna Ivan Cahyadi mengatakan mereka mendukung konsep Indonesia Incoperated melalui sejumlah langkah dan kerja sama strategis.
“Sampoerna mendukung penuh agenda pemerintah dengan meningkatkan daya saing nasional dan mendorong hilirisasi industri sebagai fondasi pembangunan berdaulat yang berpihak pada bangsa dan rakyat Indonesia,” kata Ivan.
Komitmen tersebut, lanjut dia, tercermin dalam berbagai inisiatif Sampoerna yang mencakup seluruh rantai nilai usahanya, dari hulu hingga hilir.
Di sektor hulu, Sampoerna bersama mitra pemasok melakukan program kemitraan dengan lebih dari 19.500 petani tembakau dan cengkih melalui pendampingan teknis untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas pertanian dengan jaminan pembelian hasil panen.
“Bahkan, sebagian besar petani mitra tersebut juga menanam komoditas pangan dan turut mendukung swasembada pangan,” ujar dia.
Di sektor produksi, Sampoerna mengoperasikan sembilan fasilitas produksi dan bermitra dengan 43 Mitra Produksi Sigaret (MPS) yang dimiliki oleh koperasi dan pengusaha daerah yang tersebar di 31 kota/kabupaten di Pulau Jawa.
Selain itu, untuk mendukung operasional bisnis, Sampoerna bekerja sama dengan 1.700 pemasok barang dan jasa lokal.
“Saat ini, kami menyerap lebih dari 90.000 tenaga kerja, baik secara langsung maupun tidak langsung. Sampoerna juga secara konsisten meningkatkan kualitas SDM kami, mendorong inovasi, dan menciptakan lingkungan kerja yang inklusif,” ujar Ivan.
"Sampai ke hilir, Sampoerna memasarkan produknya ke 30 tujuan ekspor dan ke pasar domestik, serta bekerja sama lebih dari 1,5 juta peritel di seluruh Indonesia," ujar dia.
sumber : Antara