
Haji adalah salah satu momen terbesar dalam kalender Islam — dan Arab Saudi menanggapinya dengan kesiapan penuh dari berbagai lini pemerintahan.
Selain aparat keamanan umum [polisi] di bawah Kemendagri Saudi, militer Saudi di bawah Kementerian Pertahanan (Kemhan) juga terlibat dalam pengamanan haji 2025 yang diikuti lebih 1,67 juta jemaah dari 171 negara.
Salah satunya dengan menempatkan sistem pertahanan udara Patriot atau Patriot Missile Defense System—juga dikenal sebagai MIM-104 Patriot.
Kemhan Saudi mengunggah foto peluncur dari sistem pertahanan udara Patriot yang ditempatkan di dekat Makkah jelang puncak haji wukuf di Arafah, Kamis (5/6).
“Pasukan_Pertahanan_Udara... mata yang selalu waspada, misi mereka adalah menjaga keselamatan para tamu Allah Yang Maha Penyayang,” tulisnya.

Pemandangan Makkah dengan Clock Tower atau dikenal sebagai Menara Zamzam oleh sebagian jemaah Indonesia, terlihat jelas.
Patriot Missile Defense System adalah sistem pertahanan udara dan rudal permukaan-ke-udara buatan Amerika Serikat yang digunakan untuk mencegat rudal balistik, rudal jelajah, dan pesawat musuh.
Patriot melindungi area sensitif seperti kota suci Makkah dari ancaman udara, terutama serangan drone dan rudal.

Selain Patriot, Arab Saudi juga memiliki sistem pertahanan udara Terminal High Altitude Area Defense (THAAD)— juga buatan AS. Rudalnya jauh lebih besar dibanding Patriot karena dirancang untuk mencegat rudal balistik di luar atmosfer atau di ketinggian sangat tinggi.
Di Arab Saudi, Patriot lebih sering dipasang di dekat kota-kota besar seperti Riyadh, Jeddah, dan Makkah untuk perlindungan lapisan bawah. Sedang THAAD digunakan sebagai lapisan tambahan terhadap ancaman rudal balistik jarak jauh.
Militer di bawah Kemhan juga melakukan patroli udara memantau pelaksanaan haji seperti di bawah ini:


