REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Bupati Indramayu, Lucky Hakim, bertekad untuk terus melakukan perbaikan jalan rusak di Kabupaten Indramayu. Ia ingin ruas jalan kabupaten bisa mengimbangi ruas jalan provinsi yang kini terus dikebut perbaikannya.
Lucky mengaku tidak mau kalah dengan Pemprov Jabar yang akan menuntaskan perbaikan jalan dalam dua tahun ini.
“Setiap hari saya ribut sama mereka (kepala dinas), pokoknya cari uang buat jalan, buat jalan, buat jalan," ujar Lucky, saat menghadiri pertemuan dengan Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi, seperti dikutip Republika dari akun Youtube @kangdedimulyadichannel, Rabu (6/8/2025).
Lucky menerangkan, besaran APBD Kabupaten Indramayu sebesar Rp 3,7 triliun, dan Pendapatan Asli Daerah (PAD)-nya sebesar Rp 800 miliar. Sedangkan untuk belanja jalan, disiapkan sebesar Rp 374 miliar. "Kami juga lagi melobi DPRD untuk mau pinjam SMI juga Rp 100 miliar untuk jalanan, jadi buat ngimbangin. Karena saya lihat Pak Gubernur kan di Cikedung-Cikamurang sudah mulai berjalan yang (jalan) provinsi. Saya pikir, saya gak mau kalah juga,” kata Lucky.
Namun, Lucky mengakui, pihak DPRD Indramayu masih belum memberikan lampu hijau atas keinginannya untuk berhutang. “DPRD-nya masih mikir, kalau pinjem Rp 100 miliar, bisa bayar gak,” kata Lucky.
“Bisa lah,” tukas Dedi Mulyadi.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Indramayu, Sirojudin, saat dimintai tanggapannya, mengaku pihaknya masih belum memperoleh informasi yang jelas mengenai keinginan bupati tersebut. “Saya sudah mengundang TAPD dan ketua fraksi. Dan hampir seluruh ketua fraksi juga menanyakan urgensi pinjem duit itu untuk apa? Kami belum mengundang bupati (guna menanyakan perihal utang) itu untuk apa,” kata Sirojudin.
Sirojudin menyatakan, jika bercermin dari beberapa kabupaten lain, utang itu akhirnya membuat mereka kolaps dan melahirkan disclaimer dalam penilaian keuangannya. Pasalnya, utang harus dikembalikan berikut bunganya, sehingga akhirnya menambah beban. “Untuk itu, saya ngomong ke BKAD, Bapenda, dan Bappeda-Litbang, ini harus dikaji ulang. Dan itu harus lewat persetujuan DPRD karena nilanya sangat besar,” kata Sirojudin.
Sirojudin mengatakan, dari data terakhir yang diketahuiniya. kondisi jalan rusak di Kabupaten Indramayu tersisa sekitar 28 persen lagi. Ia menilai, kondisi tersebut masih bisa ditangani tanpa harus berhutang.
Sirojudin mencontohkan, hal itu bisa dilakukan dengan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), termasuk meningkatkan dana bagi hasil. Apalagi dengan kondisi Indramayu yang kaya akan sumber daya alam. Ditambah lagi, perkembangan daerah Indramayu juga tumbuh pesat seiring hadirnya kawasan industri.
“Belum lagi yang lain-lainnya. Jadi menurut saya banyak potensi yang bisa untuk penambahan PAD,” katanya.