KPK menyebut pemerasan yang dilakukan oleh Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker), Immanuel Ebenezer atau Noel, sudah berlangsung lama.
Wakil Ketua KPK, Fitroh Rohcahyanto, mengatakan bahwa nilai pemerasan oleh Noel pun cukup besar. Namun, KPK belum menjelaskan kapan periode pemerasan itu terjadi maupun nilainya.
"[Pemerasan] sudah berlangsung lama. Jadi [nilainya] cukup besar," kata Fitroh saat dikonfirmasi, Kamis (21/8).
Adapun Noel dilantik sebagai Wamenaker pada Oktober 2024 atau 10 bulan sebelum kemudian ditangkap KPK.
Sebelumnya, dia pernah menjadi ketua kelompok relawan Presiden Joko Widodo pada Pilpres 2019 lalu. Ia merupakan Ketua Umum Jokowi Mania (JoMan).
Pada Pilpres 2024, Noel merapat ke kubu Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Ia pun sempat mendeklarasikan relawan 'Prabowo Mania'.
Setelah Prabowo-Gibran terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden, Noel kemudian ditunjuk menjadi Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) mendampingi Yassierli sebagai Menaker.
Noel ditangkap KPK pada Rabu malam (20/8). Bersama dengannya, ada 10 orang lain yang turut diamankan.
Belum diketahui identitasnya. Namun para pihak yang diamankan itu sudah dibawa ke KPK untuk menjalani pemeriksaan.
OTT ini terkait kasus dugaan pemerasan terhadap perusahaan dalam pengurusan sertifikasi K3. Belum ada keterangan dari KPK mengenai nilai pemerasan itu.
Dalam OTT ini, KPK turut mengamankan 13 mobil hingga satu motor gede (moge) Ducati.
KPK memiliki waktu 1x24 jam untuk menentukan status para pihak yang diamankan dalam operasi senyap ini.