Pemprov DKI Jakarta tengah mengkaji pembatasan lalu lintas kendaraan berat di sekitar Museum Bahari, Penjaringan, Jakarta Utara, sebagai salah satu solusi untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan.
Salah satu opsi yang dibahas adalah memperluas jalur Car Free Day (CFD) hingga ke kawasan museum, agar pengunjung dapat mengakses destinasi sejarah ini dengan lebih aman dan nyaman.
Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta, Mochamad Miftahulloh Tamary, mengatakan pihaknya menyadari perlu langkah serius untuk memaksimalkan kunjungan ke Museum Bahari.
“Pengunjung Museum Bahari bukan berarti menurun, tetapi kami sadar bahwa masih perlu terus berupaya untuk memaksimalkan kunjungan. Sehingga lebih banyak lagi masyarakat yang dapat menjangkau Museum Bahari sebagai salah satu saksi sejarah penting perkembangan kota Batavia, dengan aman dan nyaman,” ujarnya saat dihubungi kumparan, Selasa (12/8).
Ia menjelaskan, tantangan terbesar yang dihadapi adalah padatnya lalu lintas truk kontainer di jalur menuju museum.
“Kami sadar betul bahwa salah satu tantangan terbesar adalah lalu lintas kontainer (truk bermuatan berat) di sekitar Museum Bahari. Karena akses yang mereka lalui menjadi akses utama yang menghubungkan Pelabuhan Tanjung Priok dan jalur tol,” jelas Miftahulloh.
“Hal ini membuat daerah di sekitar Museum Bahari menjadi rawan kemacetan dan tentu saja kurang nyaman bagi pengunjung, membuat area ini kurang begitu kondusif untuk aktivitas wisata sejarah,” sambungnya.
Menurut Miftahulloh, ide untuk memperluas CFD di kawasan Museum Bahari dapat menjadi solusi potensial.
“Setiap hari hiruk pikuk aktivitas ini terus berlangsung, sehingga ide untuk memperluas jangkauan untuk area CFD hingga ke Museum Bahari menjadi salah satu solusi yang potensial untuk dilakukan,” kata Miftahulloh.
“Sehingga masyarakat memiliki kesempatan untuk mengakses Museum Bahari dengan lingkungan yang aman dan nyaman juga ramah bagi pejalan kaki. Hal CFD ini masih dalam kajian Dinas Perhubungan DKI Jakarta,” tambahnya.
Potensi Peningkatan Kunjungan
Data yang dimiliki Museum Bahari menunjukkan, rata-rata kunjungan saat ini berada di angka 150–200 orang per hari. Namun, jika terdapat pameran temporer atau atraksi budaya, jumlahnya dapat melonjak hingga 500 orang per hari.
“Kami berharap, apabila lalu lintas lebih lancar, lebih aman dan lebih nyaman, tentunya proyeksinya angka kunjungan ke Museum Bahari akan lebih meningkat lagi,” kata Miftahulloh.
Ia menambahkan, pihaknya terus berkoordinasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk mencari solusi terbaik.
“Kami selalu berupaya untuk berkoordinasi dengan OPD terkait untuk mengatasi masalah ini, walaupun tentunya bukanlah hal yang mudah. Dan ketika ada perhatian Pak Wagub (Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno) ingin memperluas hingga area ini untuk kegiatan CFD, kami sangat senang karena tentu saja ini menjadi kabar baik yang berpotensi besar untuk mendatangkan pengunjung baik dari dalam maupun luar negeri,” tuturnya.
Miftahull...