
Pesawat Saudia Airlines SV-5726 rute Jeddah-Jakarta mendapat ancaman bom. Peristiwa ini menuai perhatian dari Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi.
Imbas ancaman bom, pesawat yang membawa jemaah haji itu mendarat darurat di Bandara Kualanamu, Selasa (17/6).
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag, Hilman Latief, sudah mendapat laporan dari Kapolda Sumut Irjen Whisnu Hermawan Februanto, dinyatakan pesawat itu steril dari bom.
Hilman menyebut, Kemenag terus melakukan koordinasi dengan pihak Saudia Airlines terkait dengan rencana penerbangan jemaah haji Indonesia. Terkait prosedur pengamanan pesawat di Bandara Kualanamu, kata Hilman, hal itu sepenuhnya diserahkan kepada otoritas bandara.
“Prosedur pengamanan diserahkan pada otoritas terkait di Bandara Kualanamu, baik pihak kepolisian, maskapai dan otoritas bandara,” ujar Latief di Makkah, Selasa (17/6).
“Pengecekan kondisi jemaah dan barang bawaannya dilakukan sesuai dengan prosedur yang berlaku,” tambahnya.

Hilman menjelaskan saat ini jemaah haji Indonesia yang tergabung dalam kelompok terbang 12 Embarkasi Jakarta-Bekasi (JKS 12) diistirahatkan di hotel setempat atau dekat Bandara Kualanamu. Jemaah asal Kota Depok itu juga sudah mendapatkan fasilitas konsumsi.
Kemenag terus berkoordinasi dengan pihak Saudia Airlines untuk tetap menjaga ritme penerbangan pemulangan jemaah di kloter berikutnya.
“Kami harap jemaah tetap tenang, tidak panik, dan mempercayakan penanganan masalah kepada pihak berwenang. Kami harap jemaah juga bisa segera kembali ke pangkuan keluarganya dengan sehat dan rasa bahagia,” tutur Hilman.
