REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni mengingatkan hutan bukanlah warisan yang bisa dihabiskan, melainkan titipan yang harus dijaga. Hal ini ia sampaikan dalam puncak peringatan Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) 2025 di Jakarta.
“Kalau kita menganggap hutan sebagai warisan, ada kecenderungan untuk boros dan menghamburkannya. Tapi ini titipan yang harus kita serahkan kembali kepada generasi muda dalam kondisi lebih baik dari hari ini,” kata Raja Juli, Senin (11/8/2025).
Ia menekankan agar generasi muda tidak hanya menjadi slogan atau objek mobilisasi politik, melainkan ikut menjadi subjek perubahan. “Masa depan sangat terkait dengan kalian. Jangan hanya jadi objek perubahan tanpa terlibat langsung,” ujarnya.
Raja Juli mengatakan Kementerian Kehutanan membuka pintu selebar-lebarnya bagi partisipasi anak muda dalam menjaga alam. Ia mendorong mereka memanfaatkan keterampilan digital untuk mengampanyekan kecintaan terhadap lingkungan.
Ia mengajak generasi muda mengunjungi 57 taman nasional, melakukan pendakian gunung, menyelam di laut, berkemah, atau glamping, lalu membagikan pengalaman itu di media sosial. Menurutnya, kegiatan ekowisata dapat menjadi cara efektif menikmati keindahan alam sekaligus mengajak orang lain menjaga kelestariannya.
“Naik gunung jauh lebih baik ketimbang terus-terusan main laptop dan handphone. Tapi jangan hanya ikut tren atau fear of missing out tanpa persiapan yang memadai,” katanya. Raja Juli mendorong pemula mengikuti pelatihan dasar, seperti yang diadakan organisasi pecinta alam, untuk menghindari kecelakaan.
“(Jangan) karena hanya tren, teman-teman naik gunung, semua naik gunung tapi tanpa persiapan yang baik sehingga terjadi kecelakaan yang tidak kita kehendaki. Ikuti pelatihan-pelatihan dasar misalnya di Mapala,” katanya.
Ia menambahkan, pemanfaatan teknologi digital dapat memperluas jangkauan kampanye konservasi. “Kita bisa mulai dari diri sendiri menyebarkan pekerjaan kita melalui media sosial, dan sekali lagi penetrasi digital yang saya dapatkan laporannya terus sejak kemarin, 80,66 persen masyarakat sudah menikmati internet di Indonesia,” tegasnya.