Umat islam berdoa (ilustrasi).
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Apa yang kamu tuju dalam kehidupan ini? Apakah ambisi yang memenuhi hatimu dalam perjuangan hidup itu? Apakah kamu menginginkan dunia dengan segala perhiasannya?
Deretan pertanyaan ini disampaikan Buya Hamka dalam kitab tafsirnya yang monumental, Tafsir Al-Azhar.
Tokoh bernama lengkap Haji Abdulmalik Abdulkarim Amrullah menjelaskan ini jika kamu bersungguh-sungguh hendak mencapai dunia dengan perhiasannya itu, dengan pangkat yang tinggi, dengan mahligai yang megah, dengan kekayaan yang berlimpah, dan kehormatan diri dan segala kelebihannya, semuanya itu akan kamu capai. Semuanya itu akan diberikan kepadamu, tidak usah khawatir.
Tentu saja untuk mencapai dunia dengan perhiasannya itu kamu menempuh jalanmu sendiri. Untuk mencapai suatu tujuan, halal segala jalan (menghalalkan segala cara). Tentu kamu tenggang-menenggang dengan orang lain, yang kamu cita-citakan itu akan tercapai.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
مَنْ كَانَ يُرِيْدُ الْحَيٰوةَ الدُّنْيَا وَزِيْنَتَهَا نُوَفِّ اِلَيْهِمْ اَعْمَالَهُمْ فِيْهَا وَهُمْ فِيْهَا لَا يُبْخَسُوْنَ
“Siapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, pasti Kami berikan kepada mereka (balasan) perbuatan mereka di dalamnya dengan sempurna dan mereka di dunia tidak akan dirugikan.” (QS Hud ayat 15)
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
اُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ لَيْسَ لَهُمْ فِى الْاٰخِرَةِ اِلَّا النَّارُ ۖوَحَبِطَ مَا صَنَعُوْا فِيْهَا وَبٰطِلٌ مَّا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ
“Mereka itulah orang-orang yang tidak memperoleh (sesuatu) di akhirat kecuali neraka, sia-sialah apa yang telah mereka usahakan (di dunia), dan batallah apa yang dahulu selalu mereka kerjakan.” (QS Hud Ayat 16)