Di tengah kontroversi pertambangan nikel di Raja Ampat, beredar kapal-kapal yang mengangkut komoditas tersebut di sana. Di kapal-kapal itu tertulis nama JKW Mahakam dan Dewi Iriana yang hilir mudik.
Soal kapal tersebut, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia hanya menjawab singkat. Dia membantah keterlibatan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) dan istrinya Iriana Jokowi, dalam pertambangan nikel di Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat Daya.
"Oh nggak ada, di mana itu?" kata Bahlil kepada awak media usai konferensi pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (10/6)
Saat ditanya terkait keterlibatan Jokowi dalam ekosistem pertambangan di Raja Ampat, Bahlil menegaskan bahwa penerbitan Kontrak Karya (KK) PT Gag Nikel dilakukan pada zaman Orde Baru, lebih tepatnya pada tahun 1998. Sementara Izin Usaha Pertambangan (IUP) empat perusahaan lainnya yang sudah dicabut, juga diterbitkan dalam kurun waktu 2004-2006.
"Itu engak ada itu, gimana itu (kaitannya dengan Jokowi). Itu izin-izinnya keluar jauh sebelum pemerintahan Pak Jokowi," tegasnya
Empat perusahaan tersebut yakni PT Anugerah Surya Pratama (ASP), PT Mulia Raymond Perkasa (MRP), PT Kawei Sejahtera Mining (KSM), dan PT Nurham. Bahlil memastikan seluruh perizinan perusahaan tersebut juga dikeluarkan sebelum masa pemerintahan Jokowi, saat rezim UU mineral dan batu bara (Minerba) No 4 Tahun 2009 membolehkan pemerintah daerah menerbitkan IUP, sebelum akhirnya dicabut pada tahun 2020.
"Yang 4 IUP kita cabut itu kan, IUP-nya keluar 2004-2006 masih rezim undang-undang izinnya dari daerah," imbuh Bahlil.
Meski begitu, Bahlil tidak menjelaskan lebih lanjut terkait keberadaan kapal pengangkut hasil pertambangan yang namanya mencantumkan inisial Jokowi dan istrinya, Iriana Jokowi.
Daftar Pemilik Kapal JKW dan Dewi Iriana
Berdasarkan penelusuran di laman Direktorat Perkapalan dan Kepelautan (Ditkapel) Kementerian Perhubungan (Kemenhub), terdapat beberapa perusahaan pemilik kapal JKW Mahakam dan Dewi Iriana.
Mayoritas kapal tunda JKW Mahakam dimiliki oleh PT Pelita Samudera Sreeya (PSS), yang merupakan anak perusahaan PT IMC Pelita Logistik Tbk (PSSI). Sementara kapal tongkang Dewi Iriana juga kebanyakan dimiliki oleh IMC Pelita Logistik beserta anak usahanya. Berikut daftarnya:
- JKW Mahakam 1: PT Pelita Samudera Sreeya
- JKW Mahakam 2: PT Glory Ocean Lines
- JKW Mahakam 3: PT Pelita Samudera Sreeya
- JKW Mahakam 5: PT Sinar Pasifik Lestari