Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat pertumbuhan tabungan masyarakat dengan nominal di bawah Rp 100 juta pada Juli 2025 hanya sebesar 4,76 persen secara tahunan atau year on year (yoy). Angka tersebut melambat dibandingkan bulan sebelumnya yang masih tumbuh 4,89 persen.
Sebaliknya, simpanan dengan nominal Rp 5 miliar justru mencatatkan pertumbuhan paling tinggi, yakni 9,45 persen. Jumlah tabungan ini meningkat dari 9,21 persen pada bulan sebelumnya.
“Terus untuk (simpanan) bawah Rp 100 juta itu tumbuhnya sekarang 4,76 persen. Yang di atas Rp 5 miliar tumbuhnya 9,45 persen. Jadi keadaannya yang di atas (Rp 5 miliar) tumbuhnya lebih kencang dibanding yang bawah (Rp 100 juta) ya,” ucap Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta Selatan, Selasa (26/8).
Namun, jika dibandingkan dengan periode April 2025, kinerja simpanan masyarakat dengan nominal di bawah Rp 100 juta sebenarnya masih menunjukkan perbaikan. Pada April lalu, pertumbuhannya hanya mencapai 4,29 persen dan bahkan sempat merosot hingga 3,75 persen pada Mei 2025.
“Walaupun masih di bawah 5 persen tapi sudah ada tanda-tanda perbaikan kelihatannya yang di bawah 100 juta, sementara yang di atas 5 miliar itu sepertinya tumbuhnya lebih cepat dibanding yang lain,” tambah Purbaya.
Purbaya menilai, percepatan pertumbuhan ini didorong oleh perusahaan-perusahaan besar yang masih menahan ekspansi dan memilih menempatkan dananya di perbankan.
“Jadi ini indikasi bahwa mereka masih mengumpulkan uangnya di sana untuk siap-siap ekspansi nanti belum ekspansi penuh tapi gak lama lagi kalau kalian membaik mungkin mereka akan mulai ekspansi bisnisnya,” jelas Purbaya.
Purbaya memaparkan, simpanan dengan nilai Rp 100 juta hingga Rp 200 juta pertumbuhannya turun menjadi 4,43 persen dari sebelumnya 4,65 persen pada Juni 2025. Hal yang sama terlihat pada simpanan Rp 200 juta hingga Rp 500 juta, di mana pertumbuhannya melemah dari 3,83 persen menjadi 3,44 persen.