REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- PT PLN (Persero) siap memperluas akses listrik hingga pelosok serta meningkatkan bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) sesuai target nasional melalui Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034 di Sulawesi Tenggara (Sultra).
General Manager PLN UID Sulselrabar, Edyansyah, menegaskan bahwa PLN siap menjalankan seluruh ketentuan RUPTL yang telah disusun sebagai peta jalan transformasi sistem kelistrikan nasional menuju arah yang lebih hijau, adil, dan berkelanjutan.
“Melalui RUPTL ini, kami ingin memastikan ketersediaan listrik tidak hanya mendukung kebutuhan rumah tangga, tetapi juga mendorong pertumbuhan investasi, industri, dan UMKM di Sulawesi Tenggara,” ujarnya dalam keterangannya di Makassar, Rabu (27/8/2025).
RUPTL 2025–2034 disusun sebagai pedoman pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan selama sepuluh tahun ke depan, dengan fokus pada penyediaan energi yang andal, ramah lingkungan, serta mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.
Edyansyah menegaskan komitmen PLN untuk memperluas akses listrik hingga pelosok Sulawesi Tenggara sekaligus meningkatkan bauran EBT sesuai target nasional. “Dengan lokasi pembangunan yang kini sudah jelas dan terperinci, kami optimistis bisa memperkuat keandalan listrik nasional sekaligus mendorong pemanfaatan energi lokal untuk mewujudkan swasembada energi,” katanya.
Tercatat, untuk wilayah Sulawesi akan dibangun pembangkit EBT dengan kapasitas 7,7 GW, terdiri atas PLTA/M sebesar 4.606 MW, PLTS sebesar 1.530 MW, PLTB sebesar 1.010 MW, PLTP sebesar 305 MW, dan bioenergi sebesar 236 MW. Terkait RUPTL PLN, perusahaan telah melakukan diseminasi bersama Pemerintah Provinsi Sultra yang juga dihadiri jajaran pemerintah daerah, pemangku kepentingan, dan pelaku usaha sektor energi.
Melalui diseminasi ini, PLN mengajak seluruh pemangku kepentingan bersinergi mewujudkan pembangunan energi yang berkeadilan, berkelanjutan, dan selaras dengan agenda transisi energi nasional. RUPTL 2025–2034 diharapkan menjadi landasan kokoh dalam menghadirkan listrik yang lebih andal, hijau, dan inklusif bagi masyarakat Sulawesi Tenggara.
sumber : Antara