Krisis air bersih memperparah penderitaan warga Palestina yang menempati tenda-tenda pengungsian di Kota Gaza. Salah satunya dirasakan keluarga Akram Al-Manasra. Foto: Dawoud Abu Alkas/REUTERSAl-Manasara yang tinggal bersama istri dan sembilan anaknya mengungsi di lingkungan Shujaiya, Gaza. Setelah berjalan bersama anak-anakanya menuju pusat distribusi, ia hanya berhasil mengisi dua ember air. Foto: Dawoud Abu Alkas/REUTERSKeluarga Al-Manasara jarang mendapat air minum bersih. Bahkan, air yang dibutuhkan untuk mandi, mencuci pakaian, dan mencuri piring pun tidak selalu tersedia. Foto: Dawoud Abu Alkas/REUTERSHal ini menyebabkan anak-anak Al-Manasara terserang penyakit dan infeksi. Foto: Dawoud Abu Alkas/REUTERSKekurangan air bersih di Gaza memburuk tajam dalam beberapa minggu terakhir, dengan kekurangan bahan bakar yang menyebabkan fasilitas desalinasi dan sanitasi ditutup. Akibatnya, orang-orang bergantung pada pusat pengumpulan air untuk mengisi wadah plastik mereka. Foto: Dawoud Abu Alkas/REUTERS
Krisis air bersih memperparah penderitaan warga Palestina yang menempati tenda-tenda pengungsian di Kota Gaza. Salah satunya dirasakan keluarga Akram Al-Manasra.
Al-Manasara yang tinggal bersama istri dan sembilan anaknya mengungsi di lingkungan Shujaiya, Gaza. Setelah berjalan bersama anak-anaknya menuju pusat distribusi, ia hanya berhasil mengisi dua ember air.
Keluarga Al-Manasara jarang mendapat air minum bersih. Bahkan, air yang dibutuhkan untuk mandi, mencuci pakaian, dan mencuri piring pun tidak selalu tersedia. Hal ini menyebabkan anak-anak Al-Manasara terserang penyakit dan infeksi.
Kekurangan air bersih di Gaza memburuk dalam beberapa minggu terakhir, dengan kekurangan bahan bakar yang menyebabkan fasilitas desalinasi dan sanitasi ditutup. Akibatnya, orang-orang bergantung pada pusat pengumpulan air untuk mengisi wadah plastik mereka.
Seorang anak pengungsi Palestina mencuci wajahnya di tengah kekurangan air di Kota Gaza, Senin (14/7/2025). Foto: Dawoud Abu Alkas/REUTERS