REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor, Addin Jauharudin meluncurkan dua program strategis, Badan Usaha Milik Ansor (BUMA) dan Ansor University, di Jepang, Kamis (14/8/2025). Inisiatif ini bertujuan memberdayakan sumber daya manusia, memperluas peluang kerja, serta memperkuat kontribusi diaspora Ansor di luar negeri.
BUMA Ansor dan Ansor University dirancang untuk memberikan dampak nyata bagi kader dan masyarakat Indonesia di Jepang. Program yang ditawarkan meliputi pendidikan dan pelatihan bahasa Jepang dengan tenaga pengajar bersertifikat dari kader Ansor, dan persiapan peluang kerja di berbagai sektor, mulai dari pertanian, konstruksi, perawat (kaigo), hingga pengelolaan makanan, restoran, dan hotel.
Tidak hanya itu, program ini juga akan membuka akses ekspor produk Indonesia melalui jejaring diaspora dan kemitraan bisnis internasional.
Menurut Addin, kedua program ini juga memfokuskan penguatan nilai-nilai keagamaan, etika kerja, dan identitas bangsa di tanah rantau, sekaligus membangun jaringan diaspora Ansor sebagai garda depan representasi organisasi di kancah global.
Kegiatan ini bertepatan dengan pelantikan Pimpinan Cabang GP Ansor Jepang masa khidmat 2025–2027 yang dihadiri kader Ansor setempat, perwakilan asosiasi pekerja migran, dan difasilitasi oleh KSP DAYA Inspirasi Bangsa (DAYA), koperasi simpan pinjam yang mendampingi pekerja migran Indonesia di Jepang.
Dalam kunjungannya ke Jepang, Addin Jauharudin mengajak para pekerja migran untuk menjaga semangat, profesionalisme, dan solidaritas di tengah tantangan.
Addin mengatakan, pihaknya hadir di Jepang bukan hanya untuk memperluas peluang kerja, tapi juga untuk memastikan warga Indonesia di perantauan tetap mendapat pembinaan moral, spiritual, dan mental yang kuat.
"Jangan biarkan isu negatif memecah persatuan. Tetaplah bekerja dengan penuh dedikasi, karena Anda adalah duta bangsa di mata dunia,” ujarnya dalam keterangan tertulisnya, Jumat (15/8/2025).
Peluncuran dua program ini menjadi tonggak penting GP Ansor dalam mengintegrasikan pemberdayaan SDM, diplomasi ekonomi, dan penguatan nilai-nilai kebangsaan, sehingga tenaga kerja Indonesia di luar negeri dapat bersaing secara global sekaligus menjadi teladan integritas dan profesionalisme.