Presiden Prabowo Subianto sudah menetapkan sederet target asumsi makro dalam RAPBN 2026. Pertumbuhan ekonomi tahun depan ditargetkan menyentuh angka 5,4 persen.
Target tersebut harus didukung oleh pengelolaan fiskal yang sehat, transformasi ekonomi yang efektif, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Pertumbuhan ekonomi tahun 2026 ditargetkan mencapai 5,4 persen atau lebih,” kata Prabowo dalam Pidato Nota Keuangan 2026 di Kompleks Parlemen RI, dikutip Sabtu (16/8).
Defisit RI Ditargetkan Terus Mengecil
Dalam kesempatan yang sama, Prabowo menetapkan target belanja negara dalam RAPBN 2026 sebesar Rp 3.786,5 triliun, dengan pendapatan negara mencapai Rp 3.147,7 triliun.
Adapun selisih keduanya menghasilkan defisit sebesar Rp 638,8 triliun atau setara 2,48 persen terhadap PDB. Defisit ini, menurut Prabowo, akan ditopang oleh pembiayaan yang prudent, inovatif, dan berkelanjutan. Ia menegaskan bahwa pemerintahannya akan berupaya keras melakukan efisiensi agar defisit semakin kecil.
"Dan pemerintah yang saya pimpin berjanji di hadapan majelis ini, kami akan terus melaksanakan efisiensi, sehingga defisit ini kita ingin tekankan sekecil mungkin," kata Prabowo dalam Pidato Nota Keuangan 2026.
Prabowo juga mengungkapkan ambisi untuk menghapus defisit APBN dalam dua tahun ke depan dan berharap bisa kembali ke podium parlemen untuk mengumumkan pencapaian tersebut.
“Dan adalah harapan saya, adalah cita-cita saya untuk suatu saat, apakah dalam 2027 atau 2028, saya ingin berdiri di depan majelis ini, di podium ini untuk menyampaikan bahwa kita berhasil punya APBN yang tidak ada defisitnya sama sekali,” tegasnya.
Ia menekankan perlunya keberanian politik untuk menutup celah kebocoran anggaran dan mengajak seluruh kekuatan politik bersatu demi terciptanya pengelolaan keuangan negara yang bersih dan efisien.
Menurut Prabowo, Indonesia sebagai negara besar dengan kekayaan sumber daya alam seharusnya mampu menyejahterakan rakyat jika dikelola dengan baik.
Berikut adalah asumsi dasar ekonomi makro yang disampaikan Prabowo dalam nota keuangan:
Pertumbuhan Ekonomi: 5,4 persen
Suku Bunga SBN 10 Tahun: 6,9 persen
Nilai Tukar: Rp 16.500 per dolar AS
Lifting Minyak Mentah (RBPH): 610
Lifting Gas Bumi (RBSMPH): 984