Rapat paripurna di Gedung DPRD Jabar, Jumat (15/8/2025).
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Belanja modal tanah Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) mengalami lonjakan signifikan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) 2025. Berdasarkan dokumen resmi yang diperoleh oleh Republika dengan kode 5.2.01, pos anggaran tersebut naik dari Rp 23,8 miliar menjadi Rp166,1 miliar, atau meningkat sekitar Hampir 600 persen.
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Herman Suryatman menjelaskan bahwa kenaikan ini diprioritaskan untuk pembelian lahan di tiga sekolah menengah atas di Jabar. Salah satunya, SMAN Cisalak. “Kami membeli lahan di 2025 dengan harapan bisa dibangun pada 2026,” ujar Herman usai mengikuti rapat paripurna di Gedung DPRD Jabar, Jumat (15/8/2025).
Di sisi lain, pos dana hibah untuk pesantren mengalami perubahan kebijakan. Anggaran hibah yang sebelumnya sebesar Rp 153 miliar yang semula dialokasikan untuk pesantren, kini dialihkan menjadi program beasiswa bagi santri kurang mampu. “Kapasitas fiskal terbatas. Kita akan support lagi di 2026,” kata Herman.
Ditemui terpisah, Anggota Komisi V DPRD Jabar Zaini Shofari menyoroti perubahan ini. Menurutnya, alokasi untuk beasiswa santri yang diakomodir pemerintah hanya sekitar kurang lebih Rp10 miliar. Ia berharap aspirasi masyarakat yang sebelumnya telah disampaikan melalui Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (SIPD) dapat dipenuhi.
“Mudah-mudahan di 2026 usulan dari masyarakat ini bisa direalisasikan oleh eksekutif. Masa iya SIPD sudah dibuka dan banyak usulan dari masyarakat tidak direalisasikan,” ujar Zaini saat ditemui oleh Republika di ruagan Fraksi PPP DPRD Jabar.
Zaini juga menyayangkan kalo beasiswa untuk mahasiswa sekitar Rp 20 miliar untuk mahasiswa sedangkan santri sekitar Rp 10 miliar. “Minimal untuk santri yang kurang mampu sekitar separuhnya dari alokasi 153 miliar,” katanya.