Festival Golo Koe: Ajang Promosi UMKM dan Budaya di Labuan Bajo

REPUBLIKA.CO.ID, LABUAN BAJO, – Festival Golo Koe yang berlangsung di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT, dari 11 hingga 15 Agustus 2025, telah menjadi ajang pementasan kesenian dan budaya serta promosi produk UMKM. Sebanyak 170 pelaku UMKM dari Labuan Bajo dan daerah lain di NTT turut berpartisipasi dalam acara tahunan ini.

Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi, menyatakan bahwa Festival Golo Koe tak hanya menjadi sarana promosi bagi UMKM, tetapi juga memperlihatkan kolaborasi lintas sektor dalam memajukan pariwisata di destinasi super prioritas Labuan Bajo. Ia berharap festival ini dapat terus ditingkatkan di masa mendatang.

Menurut Edistasius, keberhasilan penyelenggaraan festival tahun ini merupakan bukti nyata kolaborasi berbagai pihak. "Sejarah mencatat bila obsesi kita sama, dengan sentuhan kolaborasi dan sinergi Festival Golo Koe tahun depan dan tahun-tahun mendatang kita jadikan sebuah magnet yang sangat luar biasa," ujarnya.

Pelaksana Tugas Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores, Dwi Marhen Yono, mengungkapkan bahwa Festival Golo Koe masuk dalam 10 besar Karisma Event Nusantara (KEN) 2025 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata. Festival ini berhasil mengalahkan 3.600 event daerah lainnya di seluruh Nusantara.

Dwi berharap Festival Golo Koe dapat menjadi pilihan utama wisatawan yang mengunjungi Labuan Bajo, selain destinasi wisata di Taman Nasional Komodo. "Tahun ini 80 persen kunjungan masih di Taman Nasional Komodo, yang di darat baru 20 persen. Harapan kami, semakin banyak orang yang berwisata di dataran Manggarai Barat," katanya.

Uskup Labuan Bajo, Monsinyur Maksimus Regus, menyampaikan apresiasinya kepada semua pihak yang telah mendukung festival ini. Menurutnya, Festival Golo Koe merupakan ruang perjumpaan sosial, antar-budaya, dan antar-iman yang nilainya melampaui pariwisata. "Festival ini bukan sekadar tontonan, tetapi juga panggilan untuk mempertahankan nilai-nilai budaya serta menjaga keberlanjutan lingkungan," ungkapnya.

Konten ini diolah dengan bantuan AI.

sumber : antara