Keterwakilan perempuan di kursi parlemen terus meningkat dari waktu ke waktu. Ketua DPR RI Puan Maharani mengatakan di periode 2024–2029 ini, angkanya mencapai 127 dari 580 kursi. Menurut Puan, ini merupakan angka tertinggi sepanjang sejarah parlemen Indonesia.
“Saat ini, keterwakilan perempuan di DPR RI periode 2024–2029 mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah, yaitu sekitar 21,9 persen atau 127 dari 580 anggota DPR,” ujar Puan dalam Rapat Tahunan MPR/DPR 2025 di Kompleks DPR RI Jakarta, Jumat (15/8).
Menurut Puan angka ini merupakan kemajuan yang patut diapresiasi. Meski demikian Puan juga tidak menampik bahwa capaian tersebut masih jauh dari target ideal minimal 30 persen keterwakilan perempuan di lembaga legislatif, sebagaimana semangat afirmasi kesetaraan gender dalam politik Indonesia.
Puan berkomitmen bahwa keterwakilan ini akan terus diupaya. Sebab kehadiran perempuan di kursi DPR merupakan simbol dari perwujudan kesetaraan gender. Kehadiran perempuan bukan sekadar angka, tetapi menjadi perwakilan penting bagi suara dan aspirasi perempuan di ranah politik.
“Keterwakilan perempuan di lembaga legislatif adalah wujud nyata komitmen kita terhadap kesetaraan gender dalam politik Indonesia,” ujar Puan.
Lebih lanjut, Puan menegaskan bahwa suara perempuan memiliki peran penting dalam membentuk peradaban bangsa.
“Laki-laki dan perempuan hidup di dunia yang sama, memikul tanggung jawab yang sama untuk membangun peradaban dunia,” tambahnya.
Demi kemajuan bersama, perempuan dan laki-laki harus berbagi ruang, berbagai kuasa, serta tanggung jawab.
"Perempuan juga berhak menduduki jabatan publik dan negara di semua tingkatan," tutupnya.