
Perusahaan teknologi F5 memperkenalkan inovasi terbarunya untuk pasar Indonesia, berupa F5 Application Delivery and Security Platform (F5 ADSP), guna memenuhi kebutuhan lanskap teknologi B2B yang mengalami pergeseran arsitektur aplikasi dari monolitik ke aplikasi modern AI yang modular dan terdistribusi (multi-cloud).
F5 ADSP merupakan application delivery controller (ADC) pertama di industri. F5 menyebut ADSP cocok untuk generasi terbaru ADC 3.0, yang dirancang untuk mendukung skenario hybrid dan multi-cloud.
Surung Sinamo selaku Country Manager F5 Indonesia, memaparkan bahwa platform ADSP dapat menjadi middleware strategis untuk mendukung performa dan keamanan aplikasi AI modern di lingkungan multi-cloud.
“AI adalah bentuk paling mutakhir dari aplikasi modern,” ujar Surung, dalam acara F5 Solution Day di Jakarta, Selasa (3/6). “Namun, kompleksitasnya tinggi karena komponennya sangat tersebar —-dari data dan model, hingga layanan front-end yang berjalan di berbagai lokasi.”
Era AI memang telah mempercepat inovasi, tetapi di satu sisi, AI juga meningkatkan biaya tinggi, kompleksitas yang tinggi, dan risiko siber yang juga meningkat.
Tantangan tersebut membuat pendekatan konvensional dalam delivery dan security aplikasi tidak lagi memadai. Transformasi arsitektur aplikasi dari monolitik ke aplikasi modern AI yang modular dan multi-cloud ini, menuntut paradigma baru.
ADSP hadir sebagai platform unified yang menggabungkan load balancing, CDN, API gateway, dan proteksi keamanan terintegrasi (seperti WAF, API security, bot protection, DDoS mitigation) dalam satu kerangka kerja. Hal ini sangat relevan untuk dunia AI yang membutuhkan kecepatan, efisiensi, dan keamanan tingkat tinggi.
Middleware AI: F5 sebagai “Penghubung Cerdas” dalam Stack Teknologi AI
Dalam arsitektur AI, F5 menempati posisi vital sebagai middleware. Platform F5 bertugas mengalirkan data, mengamankan API, dan menjaga performa koneksi antar layanan AI.
“Kami berada di antara GPU, komputasi akselerasi, platform orchestrator, dan aplikasi pengguna,” jelas Surung.
Untuk mendukung hal tersebut, F5 menawarkan fleksibilitas deployment yang tinggi: bisa dijalankan sebagai hardware appliance, software di Kubernetes, di atas NVIDIA DPU, atau sebagai SaaS fully-managed.
AI Gateway: “Guardrails” untuk Aplikasi Berbasis LLM
Fitur andalan dari F5 ADSP adalah AI Gateway, yang dirancang untuk melindungi aplikasi berbasis AI, khususnya LLM (Large Language Models).
AI Gateway berfungsi sebagai gerbang keamanan dan kepatuhan. Ia mengatur akses API, mencegah kebocoran data pribadi, dan bahkan mengarahkan permintaan ke model AI yang paling relevan secara otomatis (LLM routing).
Sebagai contoh, pada chatbot AI industri perbankan, AI Gateway bisa mencegah pertanyaan di luar konteks perbankan, semisal ada karyawan yang meminta itinerary perjalanan liburan seorang karyawan.
AI Gateway juga menangani ancaman shadow AI, sebuah fenomena di mana data perusahaan secara tidak sengaja dikirim ke layanan AI publik yang tidak diawasi.
F5 menganggap kombinasi AI Gateway dan Distributed Cloud sebagai mandatory untuk perusahaan yang serius ingin menjaga keamanan dan kepatuhan PDP (Perlindungan Data Pribadi). Walau demikian, F5 tidak mengharuskan adopsi total sejak awal. Platform ini bersifat modular dan dapat diadopsi bertahap, memungkinkan pelanggan untuk menghindari vendor lock-in serta meraih efisiensi operasional dan biaya secara progresif.